Dalam
matakuliah perilaku seksual minggu lalu, saya dapat mempelajari
bagaimana seseorang dapat tertarik dengan lawan jenisnya. Sex appeal
atau ketertarikan seksual, merupakan keunikan pada setiap individu. Pria
dapat memilih wanita mana untuk jadi pasangannya, dan wanita juga dapat
memilih pria mana yang pantas untuk menjadi pasangannya. Semua sesuai
dengan selera masing-masing individu.
Seorang pria menyukai bentuk wajah wanita yang feminim dan simetris,
bentuk tubuh yang ideal, tekanan suara yang tinggi dan terdengar
feminim, disana juga dijelaskan bahwa pada saat wanita memasuki masa
ovulasi ia cenderung memiliki suara yang lebih feminim, pria juga
menyukai cara berjalan wanita yang melenggok-lenggok, juga aroma yang
khas dari dirinya. Disana dijelaskan bahwa setiap individu memiliki
aroma yang khas dari dirinya yang tidak mungkin sama dengan orang lain,
karena aroma ini juga berkaitan dengan DNA kita.
Seorang wanita menyukai bentuk wajah pria yang maskulin dan tentunya
juga simetris, bentuk tubuh yang atletis dengan cara berjalan yang
tegap, tekanan suara yang rendah dan maskulin, juga aroma yang khas dari
dirinya. Dijelaskan juga, bahwa pada saat wanita memasuki masa ovulasi
penciumannya akan lebih sensitif dari biasanya.
Selain dari segi fisik, wanita juga cenderung melihat sisi materi dari
pria, karena mereka ingin memiliki pasangan hidup yang mampu menunjang
hidup anak-anaknya nanti. Dan untuk pria, ia cenderung melihat bentuk
fisik wanita karena ia membutuhkan seorang pasangan hidup yang sehat
untuk merawat anak-anaknya nanti.
Yaaa! Itulah teori evolusioner, teori yang menjelaskan bahwa setiap individu ingin memiliki keturunan yang baik.
12 Maret 2013
Tidak ada komentar:
Posting Komentar