Minggu, 24 Maret 2013

Wawancara dengan praktisi pio dan praktisi pendidikan (Lyvia Kurniawan)


Berdasarkan penjelasan oleh teman-teman di kelas teknik wawancara kelas A di siang hari pada hari senin lalu, nampaknya baik praktisi PIO dan pendidikan sama-sama memiliki tujuan untuk membimbing dan meningkatkan prestasi, bedanya adalah praktisi pio meningkatkan prestasi kerja pada pegawai dan praktisi pendidikan meningkatkan prestasi belajar pada muridnya. Namun keduanya baik praktisi pio dan praktisi pendidikan sama-sama mengakui bahwa wawancara adalah hal yang sama pentingnya.
Melakukan perkenalan dan memberi salam sama-sama menjadi awal dalam wawancara yang biasanya dilakukan oleh praktisi pio dan pendidikan. Bagi praktisi pio dan pendidikan, wawancara memiliki kelebihan yang sama yaitu dapat melihat gerakan tubuh, penampilan awal, dan juga body languange yang ditunjukkan oleh interviewee. Wawancara tentunya memiliki kekurangan juga diantaranya seperti yang diakui oleh salah satu subyek yang menjabat sebagai praktisi pio adalah terkadang wawancara bersifat subyektif dan tergantung oleh mood.

Beberapa masalahyang dihadapi oleh praktisi di kedua bidang yang berbeda itu beberapa diantaranya adalah masalah yang terjadi ketika tiba-tiba terjadi peristiwa insidentil seperti kebakaran kemudian ada juga kendala seperti halo effect yaitu keadaan dimana subyek harus menganggap bahwa setiap orang adalah sama.
Demikian lah beberapa inti dari penjelasan mengenai wawancara dengan praktisi PIO dan pendidikan yang saya dapat pada hari senin lalu, selamat membaca, terimakasih.


9 Maret 2013

Tidak ada komentar:

Posting Komentar