Minggu, 24 Maret 2013

"Learning by Doing!!" (Nurul Hidayah Prabowo)


     Nggak sangka deh, ini adalah tugas Teknik Wawancara saya yang ke-3,, :D Pada pembahasan kali ini saya ingin sedikit membagi berbagai pelajaran yang tidak hanya bersifat akademis.

    Saya sengaja membuat tugas baru hari ini (15/03), sebab saya ingin mencoba mempraktekkan apa yang dikatakan dosen saya. Beliau saat itu (04/03) menerangkan mengenai "Keterampilan Dasar Wawancara". Ditengah penjelasan beliau menyinggung mengenai empati. Saya pikir, empati ini memegang peranan penting dalam membina rapport. Empati ini sendiri adalah dengan kita memberikan fokus selama wawancara berlangsung. Dalam hati saya berkata, "Masya Allah, orang nggak bisa diem kaya gue disuruh full fokus ke klien gue?". Saya pun mulai mulai berlatih dengan mencoba mendengarkan dan tidak membawa (menceritakan) mengenai diri saya saat ada seorang teman yang curhat pada saya.

     Dilanjut dengan topik di mana dosen saya mengatakan bahwa mulai dari sekarang cobalah untuk melatih impuls-impuls yang ada untuk berekspresi biasa saja. Maksudnya di sini jangan membuat guratan atau lekukan di dahi yang menandakan kita tercengang mendengar cerita dari klien.

     Jujur, saat saya mempraktekkan ini dengan mendengarkan teman-teman cerita. Saya tidak bisa menunjukkan ekpresi tercengang atau terkejut.. :( Sepertinya saya benar-benar orang yang sangat sensitif. Saat ada cerita yang sedih, ternyata menahan airmata sungguh sulit. Walaupun saya sudah berlatih untuk menahan ekspresi "stay cool", saya masih menangis. Entahlah, ini karena faktor sifat saya yang sensitif atau karena saya 'cengeng'? (Mudah-mudahan dosen saya bisa dan bersedia memberikan resep untuk hal ini :)).

     Materi yang sempat saya praktekkan adalah ketika kita wawancara atau menanyakan sesuatu pada klien, jangan melulu bertanya dengan menggunakan kata tanya "kenapa"? Sebab kebanyakan akan menjawab, "nggak tau, yaaa begitu" dsb (karena kapasitas memori harap maklum bila saya tidak dapat mengutip semua yang dikatakan dosen tercinta kita,, hehehe).

     Saat saya pulang bareng dengan senior saya saat SMA (sedikit curcol,, hehe), saya  menanyakan kepada dia yang saat itu memakai barang-barangnya (seperti kipas, jam, dan kunciran) yang serba berwarna kuning, "kenapa kakak suka kuning?",

     Dia pun menjawab, "nggak tau, suka aja". Nahhh lohh, pas saya diam dan berpikir. Tiba-tiba saya ingat dengan yang dikatakan bu Henny pada hari Senin yang lalu.

     Saya pun menanyakan kembali pada kakak kelas saya, "Apa sih yang buat kakak suka kuning?",

     Dia menjawab, "soalnya warnanya cerah sih, jadi enak aja diliatnya"..

     Saya pun tertawa dalam hati, "ternyata teori yang dibilang sama bu Henny ada benernya juga yaa.."

     Demikian hal-hal yang saya peroleh dari kelas dan yang sudah saya lakukan ke dalam aktivitas saya. Saya pikir, apa yang dikatakan dosen saya mengenai mempraktekkan apa yang sudah dipelajari dari sekarang cukup dan bahkan sangat penting. Perkataan yang beliau ucapkan, sepertinya dapat meningkatkan kesadaran bagi kami para mahasiswa untuk mulai learning by doing. Sebab kita tidak hanya akan paham teorinya, tapi juga paham untuk dipraktekkan.

15 Maret 2013

Tidak ada komentar:

Posting Komentar