Minggu, 31 Maret 2013

Social History (Fransisca Andriyani)

     Pada tanggal 21 Maret, 2013, membahas mengenai tema yang menarik, yaitu mengenai social history. Social history digunakan untuk merangkai info-info yang ingin didapatkan mencakup lingkungan sekitarnya, dimulai dari ia berada dalam masa kanak-kanak sampai pada kondisi pada saat ini. Social history dapat secara oral ataupun tertulis. Tetapi, keuntungan yang lebih banyak didapatkan melalui wawancara secara lisan karena dapat mendapatkan info yang lebih banyak.Apabila sudah mendapatkan info yang cukup banyak, dari info tersebut dapat merancang konsep dan mengetahui penyebab masalah yang dialaminya.

     Riwayat klien bukan hanya sekedar sekumpulan fakta, tetapi yang lebih penting pemaknaan yang dimiliki oleh setiap orang. Setiap orang memiliki pengalaman yang sama, tetapi memiliki makna yang berbeda. Beberapa area dari social history. Pertama, family history. Family history, bertanya mengenai di mana klien dilahirkan dan bertanya mengenai stuktur keluarga, bagaimana pola komunikasi, konflik apa saja yang sedang terjadi ataupun yang terjadi di masa lalu, budaya apa saja yang dimiliki oleh klien.

     Kedua, educational history. Educational history sangat penting dalam pembentukan kepribadian dari klien. Bagaimana klien berelasi ketika ia masih sekolah dan bagaimana memandang nilai raport yang didapatkannya, apakah klien lebih banyak mengikuti pendidikan formal ataupun lebih banyak pada pendidikan non formal. Ketiga, occupational training atau job history. Indikator melihat kesuksesan dari pekerjaan dapat dilihat dari sejarah pekerjannya. Apabila ia di perusahaan yang sama selama bertahun-tahun dan mengalami peningkatan jabatan, maka subyek tersebut mengalami kesuksesan dalam pekerjannya.

     Keempat, marital history. Marital history untuk mengetahui bagaimana pandangan klien terhadap hubungan berelasi. Kelima, interpersonal relationship, mengenai bagaimana klien mempertahankan relasi dengan orang lain, tidak hanya teman sekantor atau teman sekolah, tetapi bagaimana berhubungan relasi dengan tetangga. Keenam, recreational preferences, mengetahui bagaimana cara klien menikmati liburan, bagaimana klien memiliki keseimbangan antara bekerja dan waktu santai. Apakah klien tetap bekerja walaupun ketika liburan. Dari recreational preferences dapat diketahui mengenai hal-hal tersebut. Ketujuh, sexual history. Sexual history dipertanyakan ketika memang perlu dipertanyakan. Apabila klien sudah tidak memiliki pasangan, tidak perlu dipertanyakan kembali.

     Kedelapan, medical history, melihat dari apakah pernah rawat jalan,riwayat rawat inap, riwayat operasi, terakhir kali melakukan pemeriksaan medis. Kesembilan, psychiatric atau psychotherapy history. Sangat penting untuk mengetahui apakah klien sudah pernah didiagnosa oleh psikoterapi lain sebelumnya atau belum pernah sama sekali. Kesepuluh, legal history. Legal history untuk mengetahui pandangan perilaku klien terhadap perilaku hukum. Kesebelas, alcohol and substance use/abuse. Untuk mengetahui apakah klien ketergantungan dengan alkohol atau tidak. Selajutnya, nicotine/caffeine consumption. Bertanya mengenai apakah klien merokok atau tidak. Apabila merokok berapa bungkus yang dihabiskan dalam sehari.

       Setelah dibahas mengenai area-area dari social history, terdapat beberapa cara untuk menjadi interview yang baik untuk bertanya mengenai social history. Pertama, mendengarkan klien agar dapat melakukan inquiry untuk info-info penting yang akan dijadikan sebagai data. Kedua, bertanya mengenai hal-hal yang penting saja yang terkait dengan info yang dibutuhkan. ketiga, melakukan wawancara jangan sampai klien merasa seperti diinterogasi. Keempat, harus memiliki rasa ingin tahu yang besar. Kelima, mencatat hal-hal yang penting. keenam, bahwa orang lain dan diri kita berbeda sehingga tidak dapat disamakan. Ketujuh, mengajak klien untuk menceritakan ceritanya dengan jelas sehingga perlu meningkatkan kemampuan probbing. Dengan mengetahui cara-cara yang baik menjadi interview social history, diharapkan dapat meningkatkan kemampuan kita menjadi lebih baik.

23 Maret 2013

Tidak ada komentar:

Posting Komentar