Rabu, 27 Maret 2013
Pentingnya Alat Kontrasepsi Bagi Pasutri (Anthonia Christy)
Para wanita dewasa, sepertinya masih “alergi” dengan yang namanya alat kontrasepsi. Hambatan baik berupa agama, adat, dan alasan ekonomi menjadi pemicu minimnya kepesertaan pasangan usia subur (PUS) untuk menggunakan alat penjarang kehamilan ini. Padahal, kontrasepsi memiliki kegunaan yang amat banyak. Tidak hanya untuk menunda kehamilan, tetapi dapat digunakan untuk mengatasi siklus haid tidak teratur, mengurangi angka kelahiran, kehamilan yang tidak diinginkan, dan kematian ibu saat persalinan. Dengan begitu,pada akhirnya menjaga keseimbangan populasi dan mewujudkan masyarakat yang lebih sejahtera.
Pengetahuan pasutri terhadap kesehatan reproduksi masih rendah. Adapun yang menyedihkannya lagi, tidak berkorelasi secara signifikan dengan tingkat pendidikan pada umumnya. Meskipun pendidikan orang tersebut sudah S-2, pengetahuan kesehatan reproduksinya belum tentu lebih baik, karena itu, memengaruhi pola penerimaan dia terhadap pentingnya penggunaan alat kontrasepsi. Selain itu, budaya patriarki masih kental dianut masyarakat Indonesia. Setiap pengambilan keputusan apa pun dalam rumah tangga mesti sepengatahuan dan seizin sang suami. Meskipun sebenarnya pengetahuan kaum pria mengenai penggunaan alat kontrasepsi juga belum memadai.
Jadi, kaum wanita di Tanah Air masih kurang berdaya. Sementara, inisiatif kaum prianya dalam menggunakan kontrasepsi masih rendah. Beda dengan di negara Barat yang posisi pria suami dan istri yang sama tinggi, perdebatan penggunaan kontrasepsi didiskusikan secara berdua. Setiap macam alat kontrasepsi memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. IUD (Intrauterine Device) atau biasa disebut spiral, misalnya, hanya dipasang satu kali dan dapat bertahan hingga bertahun-tahun lamanya. Namun, metode IUD ini sering kali menimbulkan gangguan keputihan dan nyeri saat menstruasi. Sementara, pil KB bisa membuat menstruasi teratur, menambah jumlah darah menstruasi. menghilangkan nyeri dan mengurangi PMS (premenstrual syndrome) serta tulang tidak keropos. Adapun kekurangannya, pil KB rutin diminum setiap hari sehingga agak merepotkan. Untuk pilihan implan atau susuk KB, alat kontrasepsi ini mudah, nyaman, dan bertahan lama. Kerugiannya, kadang timbul vlek usai pemakaian sehingga mengganggu saat berhubungan suami-istri. Dalam menentukan kontrasepsi apa yang dipakai, di samping efektif mencegah kehamilan, pilih yang mempunyai manfaat lain. Misalnya yang mudah dipakai, nyaman, tidak mengganggu kesehatan, dan tidak membuat tulang keropos. Yang paling penting, tujuannya dulu mau apa. Apa hanya menunda kehamilan, menjarangkan jumlah anak, agar menstruasi teratur, atau ingin selamanya tidak punya anak lagi. Masing-masing alasan punya jenis kontrasepsi sendiri-sendiri.
27 Maret 2013
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar