Sabtu, 30 Maret 2013

Social History (Danny Yudistira)


     Psikolog sebelum memulai wawancara atau pun terapi sebaiknya mengetahui terlebih dahulu latar belakang atau social history dari kliennya. Setiap klien memiliki latar belakang dan permasalahan yang berbeda. Penting untuk mengetahui latar belakang dan permasalahan yang dihadapi oleh seorang klien. Permasalahan yang dihadapi oleh klien bisa saja berasal dari faktor bawaan klien  (nature) atau dari faktor luar klien (Nurture). Dengan mengetahui latar belakang klien psikolog dapat dengan mudah untuk memulai wawancara dan terapi selain itu psikolog dalam memulai sesi wawancara dan terapi akan mudah untuk mendapatkan informasi dari klien yang dibutuhkan dalam proses wawancara dan terapi.
Social history sendiri mencakup banyak hal yaitu
1.      Family History
     Keluarga merupakan tempat seseorang untuk menceritakan suatu hal atau permasalahan yang dialami. Penting seorang psikolog untuk mengetahui family history kliennya. Terkadang klien tidak mau bercerita terhadap psikolog  dan psikolog dapat bertanya kepada keluarga klien permasalahan apa yang sedang dihadapi oleh klien tersebut. Dengan mengetahui Family history seorang psikolog akan mudah untuk me permasalahan yang dihadapi oleh klien tersebut. Terkadang permasalahan yang dialami oleh sang klien terjadi dalam keluarga klien itu sendiri.
2.      Educational History
     Selain keluarga yang harus diketahui adalah latar belakang pendidikan klien. Pendidikan dapat juga menjadi akar permasalahan yang dihadapi oleh klien. Seorang psikolog dapat menanyakan pendidikan klien seperti apa. Apakah klien dalam  hal pendidikan baik atau bermasalah. Psikolog juga dapat bertanya mengenai sosialisasi klien waktu masih sekolah atau kuliah. Apakah klien tersebut memiliki hubungan sosialisasi yang baik dengan temannya atau tidak, karena jika sewaktu sekolah klien tidak mampu melakukan hubungan sosialisasi dengan baik akan berdampak buruk terhadap cara klien untuk bersosialisasi.
3.      Occupational Training/Job History
     Banyak orang mengalami masalah dengan pekerjaanya atau tempat dia bekerja. Banyak yang mengalami pekerjaan yang ia kerjakan tidak sesuai dengan yang dia inginkan atau tidak sesuai dengan bidang mereka. Psikolog dapat bertanya kepada klien mengenai pekerjaan atau tempat klien bekerja. Psikolog dapat menggali apakah pekerjaanya sudah sesuai yang klien inginkan atau tidak, karena pekerjaan dapat menjadi akar permasalahan yang dihadapi oleh klien.
4.      Martial History
     Mengetahui apakah seorang klien sudah menikah atau sudah beberapa kali menikah. Psikolog dapat bertanya apakah dalam pernikahannya terdapat permasalahan atau tidak. Mengetahui riwayat pernikahan seorang klien, psikolog dapat melihat bagaimana klien berhubungan dengan lawan jenis bersifat positif atau negatif. Selain itu dapat menggambarkan apakah klien bahagia terhadap pernikahannya atau tidak.
5.      Interpersonal History
     Selain bertanya mengenai riwayat pernikahan, psikolog dapat bertanya mengenai kehidupan dalam bersosialisasi selain terhadap keluarga seperti : teman, rekan kerja, lingkungan tempat dia tinggal. Psikolog dapat melihat apakah klien dapat bersosialisasi dengan baik terhadap teman, rekan kerja atau lingkungan tempat dia tinggal, dimana akan dapat terlihat apakah klien memiliki masalah atau tidak.
6.      Recreational Preferences
     Psikolog dapat bertanya apakah yang disukai oleh klien atau membuatnya senang. Psikolog dapat bertanya apakah liburan merupakan sesuatu yang menyenangkan atau membosankan. Klien kurang dalam liburan atau hal yang dapat membuatnya senang dapat membuat klien mengarahkan kepada hal-hal yang bersifat negatif seperti minum-minuman yang mengandung alkohol bahkan menggunakan zat-zat yang berbahaya.
7.      Sexual History
     Dalam membahas topik mengenai sexual seorang psikolog harus berhati-hati dalam bertanya kepada klien. Topik mengenai sexual masih dianggap cukup sensitif. Psikolog dapat bertanya kepada klien bagaimana kehidupan sexual klien. Apakah klien dalam kehidupan sexual terdapat masalah atau tidak.
8.      Medical History
     Mencakup terhadap kesehatan fisik klien. Apakah klien memiliki masalah kesehatan sebelumnya atau jika memiliki masalah kesehatan fisik psikolog dapat mengetahui obat-obat apa saja yang dikonsumsi dan dokter yang sering dikunjungi oleh klien.
9.      Psychiatric/Psychotherapy history
     Penting untuk mengetahui apakah memiliki gangguan kesehatan mental sebelumnya. Jika klien memiliki masalah kesehatan mental sebelumnya jangan mendiagnosis secara mutla dan psikolog dapat membantu masalah kesehatan mental yang dialami oleh klien
10.   Legal History
     Psikolog mengetahui apakah klien pernah memiliki masalah dengan hukum atau pernah dipenjara sebelumnya. Psikolog dapat mengetahui karakteristik klien seperti apa. Apakah klien termasuk taat terhadap hukum atau tidak.
11.   Alcohol and Substance Use/Abuse
     Psikolog dapat mengetahui apakah klien termasuk suka minum-minuman yang beralkohol atau menggunakan zat-zat yang terlarang. Klien yang suka minum-minuman yang beralkohol atau menggunakan zat-zat yang terlarang dapat berkaitan dengan masalah yang dihadapi klien misalnya dalam pekerjaan.
12.   Nicotine and/or caffeine consumption
     Klien sering tidak sadar bahwa terdapat jenis zat terlarang yang lain seperti nicotine (rokok) dan caffein (kopi). Psikolog dapat bertanya apakah klien termasuk merokok atau minum kopi atau teh.

27 Maret 2013

Tidak ada komentar:

Posting Komentar