Jumat, 29 Maret 2013

"KEPO??" BIG NO!! (Regina)


     Pernahkah terpikir oleh kalian "Apa saja sih yang perlu ditanya ketika wawancara?" Apakah semua hal harus ditanyakan ketika kita wawancara??! Hmmm... Tentunya tidak! Ketika wawancara, kita hanya perlu bertanya kepada subyek mengenai hal-hal yang berkaitan dengan masalah subyek atau topik dari wawancara kita! Namun, sebelum masuk ke dalam topik wawancara atau masalah subyek, tentu kita harus mengetahui terlebih dahulu sejarah hidup klien kita atau orang yang kita wawancarai, bukan?

     Tulisan saya kali ini membahas mengenai tahap awal dari sebuah wawancara, yaitu ketika seorang pewawancara mulai mencari tahu riwayat kehidupan subyek yang diwawancarai. Untuk seorang psikolog, tentu hal ini menjadi sangat penting dalam mengetahui dimana sebenarnya letak masalah klien dan kemungkinan-kemungkinan penyebab dari masalah klien. Dengan mengetahui riwayat hidup seseorang, kita juga dapat lebih paham loh bagaimana cara orang tersebut memaknai setiap kejadian dalam hidupnya! :) Individu mungkin dapat mengalami satu hal yang sama (sama-sama memperoleh nilai jelek di suatu ujian), namun cara individu menginterprestasikan dapat berbeda.. mungkin ada individu yang merasa santai dan ada individu yang merasa panik). Nah, oleh karena itu, kita harus mengetahui riwayat hidup seseorang melalui wawancara untuk mengetahui bagaimana sih cara dia dalam menyelesaikan masalah....

     Untuk mengetahui riwayat hidup seseorang, kita harus menanyakan beberapa aspek dalam kehidupannya loh! Seperti yang kita semua tahu, hidup kita ini terdiri atas berbagai aspek, dikelilingi berbagai macam lingkungan, dikelilingi oleh orang-orang terdekat, dan sebagainya... Tentu setiap manusia memiliki lingkungan yang berbeda dan cara menginterpretasikan sesuatu yang berbeda! :) Okay! Penasaran? Apa saja yang perlu ditanyakan berkenaan dengan riwayat hidup seseorang??? Nah, ini jawabannya! <semua hal-hal ini ditanyakan untuk dapat mendapatkan gambaran mengenai diri klien atau subyek...>

(1). Mungkin semua dapat menebak! Riwayat Keluarga! Setiap individu memiliki riwayat keluarga yang pasti berbeda-beda. Sebagai pewawancara, kita harus menanyakan bagaimana pola interaksi dalam keluarga, gangguan-gangguan yang sifatnya genetik pada keluarga, norma dalam keluarga, serta ada atau tidaknya konflik.

(2). Riwayat Pendidikan... Seperti yang kita tahu, kebanyakan anak-anak Indonesia menghabiskan sebagian besar waktunya di dunia pendidikan (sekolah, kursus) sehingga dunia ini tentu berperan dalam membentuk kepribadian seseorang. (tanyakanlah pandangannya mengenai prestasi, relasi dengan teman, dan pandangan dia mengenai pendidikan)

(3). Riwayat Pekerjaannya! Kita bisa bertanya, dimana dia pernah bekerja, berapa lama, apa kesibukannya saat ini... :)

(4). Riwayat Pernikahannya! Hati-hati loh friends! Kadang kala, topik ini menjadi sebuah topik yang sensitif untuk sebagian individu. Dalam hal ini, kita lebih ingin mencari tahu bagaimana klien mempersepsikan suatu hubungan yang berarti untuk dirinya!

(5). Hubungan Interpersonal Klien... Nah, kalau di topik ini, kita lebih ingin melihat bagaimana hubungan klien dengan temannya...

(6). Preferensi Rekreasi... Hidup itu harus imbang! Setuju kan? Kalau kita telah melihat riwayat pekerjaannya, kita juga harus melihat bagaimana cara dia beristirahat dari tanggung jawab kerja / kesibukannya!

(7). Riwayat Seksual... Untuk topik ini, seorang pewawancara harus berhati-hati dalam memilih penggunaan kata ketika membuat pertanyaan. Apabila masalah klien tidak berkaitan dengan hal seksual, akan lebih baik apabila hal ini tidak perlu ditanyakan.

(8). Riwayat Medis dan Riwayat Psikiatri atau Psikoterapi... Sangat penting untuk seorang psikolog mengetahui bagaimana kondisi medis dari klien dan mengetahui apakah sebelumnya klien pernah didiagnosa gangguan psikiatri atau menjalani proses psikoterapi.

(9). Riwayat Hukum... Nah! Kita juga harus paham nih, gimana pandangan klien mengenai hukum dan apakah klien kita pernah mengalami kasus yang berkaitan dengan hukum... :)

(10). Penggunaan atau Penyalahgunaan Alkohol dan Narkoba... Jelas sekali, sebagai psikolog, kita harus mengetahui hal-hal ini apabila klien datang dengan masalah tertentu yang kemungkinan berkaitan dengan alkohol dan narkoba.

(11). Konsumsi Nikotin dan Kafein... Loh? Hal ini untuk apa sih diketahui? Kita perlu mengetahui hal ini karena banyak loh orang yang tidak menyadari bahwa kedua zat ini adalah zat aditif! Kita harus tahu jumlah kafein atau nikotin yang dikonsumsi klien.

     Banyak sekali bukan yang harus kita ketahui dari klien? :) Tentunya hal ini disesuaikan loh ya dengan usia klien. Misalnya, klien yang anak-anak tentunya tidak perlu kita tanyakan mengenai status pernikahannya, bukan? Umumnya kita akan bertanya mengenai topik-topik ini secara spesifik sesuai dengan usia seseorang. Hal yang perlu diingat adalah... Ketika kita bertanya dalam wawancara ini... Hindari sifat "kepo" kita... Jangan mencari sebuah informasi yang semata-mata hanya untuk memuaskan rasa penasaran kita mengenai kisah klien... Namun, hendaknya, kita mencari informasi yang berhubungan dengan masalah klien...

Cari tahulah hal-hal yang memang harus Anda ketahui dan jangan memaksa seseorang untuk menjawab pertanyaan Anda semata-mata untuk memuaskan diri Anda sendiri! :)
So, "KEPO" ?? NO WAY!

23 Maret 2013

Tidak ada komentar:

Posting Komentar