Hari Senin tiba lagi, berarti saya mendapatkan hal
baru mengenai teknik wawancara. Dalam pertemuan tersebut, dosen saya telah
menentukan materi perkuliahan mengenai social history.
Apa sih social history? Social history atau riwayat sosial menyediakan konteks tentang
bagaimana interviewee dan masalahnya berkembang. Biasanya untuk mengetahui riwayat
sosial, tidak bisa hanya dalam satu kali pertemuan tetapi membutuhkan
waktu yang lebih untuk mengumpulkan social
history interviewee.
Kenapa tidak
bisa mengumpulkan social history
dalam waktu yang singkat? Karena, saat pertama kali berhadapan dengan interviewee, interviewer harus membina hubungan yang membuat interviewee percaya dan nyaman saat bercerita
mengenai kehidupannya karena pertanyaan mengenai social history benar-benar mendalam. Sangat banyak muncul
pertanyaan “bagaimana” mengenai kehidupan interviewee karena persepsi tiap individu mengenai
kehidupan berbeda-beda. Riwayat interviewee sejak lahir hingga kehidupannya saat ini termasuk dalam pertanyaan mengenai social history. Masalah yang dihadapi oleh interviewee tidak hanya disebabkan oleh faktor bawaan (nature) namun juga oleh faktor lingkungan (nurture).
Interviewer tidak boleh berfokus hanya pada gangguan yang dialami interviewee tetapi harus ingin mengetahui situasi dan kondisi apa saja yang membuat interviewee mengalami masalahnya. Jika interviewer hanya berfokus pada gangguan yang dialami, maka akan membuat interviewer tidak peduli akan situasi dan kondisi yang membuat interviewee mengalami masalahnya.
Apa sih tujuan mewawancara mengenai social history? Tujuannya adalah untuk memperoleh informasi yang cukup untuk mengonsepkan asal-usul kesulitan yang dialami interviewee. Interviewer juga ingin mendengar persepsi serta makna dan perasaan yang berkenaan dengan hal-hal yang interviewee laporkan.
Terdapat beberapa bagian yang dapat ditanyakan pada interviewee mengenai social history, antara lain terdapat konsep mengenai family history yang menanyakan dimana interviewee
lahir dan dibesarkan, kemudian bertanya tentang asal-usul keluarga. Hal
ini penting untuk mengetahui apakah gejala atau masalah perilaku yang
mirip dengan klien, hadir dalam anggota keluarga lainnya. Saat bertanya
mengenai family history, genogram atau pohon keluarga dapat memudahkan kita untuk mengonsepkan masalah yang dihadapi dalam keluarga.
Setelah
keluarga, pengalaman di sekolah adalah hal yang penting dalam membentuk
karakter individu. Konsep selanjutnya adalah mengenai educational history. Interviewee
menceritakan tentang memori dan persepsi saat di sekolah. Sekolah bukan
hanya tempat untuk mendapatkan nilai yang baik tetapi juga mengajarkan
individu mengenai proses sosialisasi.
Konsep selanjutnya adalah occupational training/job history.
Sebuah indikator yang baik mengenai fungsi kerja yang sukses adalah
dengan menanyakan riwayat pekerjaan. Beberapa orang tetap berada pada
pekerjaan yang sama dengan perusahaan yang sama dalam seluruh hidup
mereka, sedangkan ada juga individu lain yang sering berganti pekerjaan.
Menandakan bahwa individu yang sering berganti pekerjaan, mungkin
memiliki masalah dalam pelaksanaan kerja atau pola pikirnya mengenai
pekerjaan.
Kemudian marital history untuk mengetahui hubungan yang dianggap penting oleh seseorang. Juga interpersonal relationship membantu interviewee untuk berbicara mengenai berjalannya suatu hubungan. Recreational preferences untuk mengetahui cara seseorang menikmati aktivitas atau hidupnya. Sexual history, merupakan topik yang sensitif maka interviewer harus memilih pertanyaan dengan baik agar. Medical history harus diwawancara dengan jelas untuk mengetahui apakah terdapat riwayat gangguan yang sama yang dialami oleh anggota keluarga yang lainnya. Penting untuk mengetahui psychiatric or psychotherapy history agar psikolog yang (akan) menangani klien mengetahui tentang perkembangan klien dan mengetahui apakah terapi yang diberikan sudah sesuai dengan gangguan yang dialami klien. Legal history juga penting agar mendapat informasi apakah interviewee pernah bermasalah dengan hukum. Ternyata penting juga untuk mengetahui apakah interviewee mengkonsumsi obat-obatan terlarang dan alkohol, pertanyaan mengenai hal tersebut termasuk dalam area alcohol and substance use/abuse
Kemudian marital history untuk mengetahui hubungan yang dianggap penting oleh seseorang. Juga interpersonal relationship membantu interviewee untuk berbicara mengenai berjalannya suatu hubungan. Recreational preferences untuk mengetahui cara seseorang menikmati aktivitas atau hidupnya. Sexual history, merupakan topik yang sensitif maka interviewer harus memilih pertanyaan dengan baik agar. Medical history harus diwawancara dengan jelas untuk mengetahui apakah terdapat riwayat gangguan yang sama yang dialami oleh anggota keluarga yang lainnya. Penting untuk mengetahui psychiatric or psychotherapy history agar psikolog yang (akan) menangani klien mengetahui tentang perkembangan klien dan mengetahui apakah terapi yang diberikan sudah sesuai dengan gangguan yang dialami klien. Legal history juga penting agar mendapat informasi apakah interviewee pernah bermasalah dengan hukum. Ternyata penting juga untuk mengetahui apakah interviewee mengkonsumsi obat-obatan terlarang dan alkohol, pertanyaan mengenai hal tersebut termasuk dalam area alcohol and substance use/abuse
22 Maret 2013
Tidak ada komentar:
Posting Komentar