Minggu, 31 Maret 2013

Client's History (Monica Unsri)


Senin lalu, kelas Teknik Wawancara membahas mengenai social history. Social history merupakan suatu faktor penting dalam jalan kehidupan seseorang. Mengapa demikian? Karena masalah yang dialami oleh seseorang dapat disebabkan oleh persepsinya mengenai riwayat atau kejadian-kejadian yang terjadi dalam hidupnya, bukan hanya sekedar fakta yang terjadi. Selain itu, tidak hanya disebabkan oleh faktor bawaan (nature), melainkan juga faktor lingkungan (nurture)dari orang tersebut. Wawancara mengenai social history seseorang bertujuan untuk memperoleh informasi yang cukup untuk mendapatkan konsep dari asal mula terjadinya permasalahan yang dialami oleh klien.

Riwayat utama yang dapat diperoleh interviewer dari social history klien adalah riwayat keluarganya. Tanyakan pada klien dimana ia lahir dan dibesarkan, kemudian tanyakan silsilah keluarganya, karena penting diketahui bahwa bisa saja adanya gangguan perilaku yang terjadi pada klien ternyata ada kemiripannya dengan perilaku keluarga klien, entah dari pihak ayah atau ibu klien.

Selain keluarga, sekolah juga membentuk kepribadian seseorang. Oleh karena itu, penting untuk diketahui riwayat pendidikannya. Klien tidak hanya mempersepsikan dunianya di sekolah pada masalah akademis, tetapi juga proses bersosialisasinya di sekolah. Seseorang yang berhasil mengembangkan pertemanan yang baik di sekolah biasanya memiliki kehidupan yang berhasil di masa depannya.  

Setelah itu, tanyakan kesibukannya setiap hari. Tanyakan “kesibukannya”, bukan pekerjaannya, karena seseorang mungkin tidak memiliki pekerjaan yang nantinya malah membuat klien tidak nyaman. Maka dari itu, tanyakan apa kesibukannya, karena pasti ada sesuatu yang dijalani klien tersebut setiap harinya. Baru kemudian tanyakan juga status pernikahannya, apakah klien masih single, atau sudah menikah, atau malah sudah duda/janda? Dari sini, kita dapat lanjut bertanya mengenai hubungannya dengan orang-orang di sekitar, seperti teman ataupun tetangga, bagaimana hubungannya dengan mereka? Apakah berjalan dengan baik, atau malah sebaliknya..?

Lalu tanyalah kegiatan atau aktivitas apa yang disenangi klien dan cara melepaskan penatnya di tengah-tengah kejenuhan, karena kurangnya bersenang-senang juga dapat meningkatkan kemungkinan klien mengonsumsi obat-obatan atau alkohol. Ketika menanyakan topik mengenai hubungan seksualnya, interviewer harus berhati-hati karena topik seksual sangatlah sensitif. Tanyakan kemudian mengenai riwayat medis yang sedang dijalani klien, apakah klien memiliki masalah kesehatan yang serius atau kapan terakhir kali klien berobat. Penting juga untuk diketahui obat-obatan apa yang sedang dikonsumsi klien, jika perlu mintalah klien untuk membawa resep-resep obat yang sedang atau sudah dikonsumsinya saat janji bertemu. Riwayat obat-obatan atau alkohol yang pernah dikonsumsinya, kemudian riwayat dengan psikiater sebelumnya juga penting untuk diketahui agar dapat menambahkan informasi kita tentang klien dan dapat ditindak lebih lanjut.

24 Maret 2013

Tidak ada komentar:

Posting Komentar