Kamis, 28 Maret 2013

Life is Like a Fairy Tale: How is Your Story Ending? (Sylvia Kristiani)

Hidup bagaikan sebuah cerita dalam negeri dongeng. Setiap orang menginginkan akhir yang bahagia dari kisah hidupnya. Kebahagiaan dalam hal keluarga, persahabatan, dalam berhubungan dengan orang lain, termasuk kebahagiaan dalam memiliki seseorang yang akan menjadi pasangan hidupnya yang akan membawa pada pernikahan.
Tentu saja setiap orang ingin pernikahan yang bahagia sepanjang hidup, sampai maut memisahkan. Seseorang juga ingin agar orang yang menjadi pasangan hidupnya merupakan orang yang dipilihnya sendiri, tetapi terkadang hal tersebut tidak berjalan sesuai dengan keinginan diri sendiri. Terdapat perjodohan yang sampai saat ini masih dilakukan oleh beberapa kelompok masyarakat. Bahkan setiap masyarakat memiliki budaya yang berbeda-beda dan unik mengenai perjodohan.
Salah satu hal yang juga diinginkan oleh sebagian besar orang adalah melanjutkan keturunan. Hal tersebut dapat dicapai melalui pernikahan, lebih tepatnya melalui proses hubungan seksual. Walaupun demikian, dalam pernikahan juga terdapat pasangan yang sepakat untuk tidak melakukan hubungan seksual (asexual relationship). Mungkin mereka akan mengadopsi anak untuk dapat melanjutkan keturunan.
Namun tidak semua cerita dongeng berakhir bahagia. Terkadang terdapat permasalahan-permasalahn yang timbul dalam cerita tersebut dan berakhir dengan cara yang tidak sesuai dengan harapan. Begitu juga dengan hidup kita. Masalah-masalah dapat timbul silih berganti. Pernikahan yang didambakan agar menjadi pernikahan yang bahagia dapat memiliki masalah-masalah yang jika tidak dapat diselesaikan akan menimbulkan perceraian. Bagi agama tertentu, perceraian tidak diizinkan. Namun, bagaimana jika pernikahan tersebut menimbulkan luka yang sudah tidak dapat ditoleransi lagi oleh salah satu atau kedua pihak, seperti adanya kasus kekerasan?
Mungkin salah satu hal yang dapat dilakukan agar dapat mencegah peristiwa tersebut adalah dengan sungguh-sungguh mengenali calon pasangan hidup kita sebelum akhirnya memutuskan untuk menikah. Proses pengenalan dan proses pendalaman terhadap diri seseorang merupakan sebuah proses yang penting, termasuk mengetahui bagaimana karakter orang tersebut ketika sedang menghadapi masalah. Dengan demikian, hal tersebut dapat memperkecil terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan dalam pernikahan. Bagi saya, pernikahan adalah sebuah keputusan dan sebuah komitmen yang harus dijalani sepanjang hidup sampai maut memisahkan. :D
Sekali lagi, hidup bagaikan sebuah cerita dalam negeri dongeng. Apa yang kita lakukan dalam hidup akan menentukan bagaimana akhir kisah hidup kita, termasuk dalam hal pernikahan. Lalu, bagaimana dengan akhir kisah hidupmu? :D
 
16 Maret 2013

Tidak ada komentar:

Posting Komentar