Hidup bagaikan sebuah cerita dalam negeri dongeng.
Setiap orang menginginkan akhir yang bahagia dari kisah hidupnya. Kebahagiaan
dalam hal keluarga, persahabatan, dalam berhubungan dengan orang lain, termasuk
kebahagiaan dalam memiliki seseorang yang akan menjadi pasangan hidupnya yang
akan membawa pada pernikahan.
Tentu saja setiap orang ingin pernikahan yang
bahagia sepanjang hidup, sampai maut memisahkan. Seseorang juga ingin agar
orang yang menjadi pasangan hidupnya merupakan orang yang dipilihnya sendiri,
tetapi terkadang hal tersebut tidak berjalan sesuai dengan keinginan diri
sendiri. Terdapat perjodohan yang sampai saat ini masih dilakukan oleh beberapa
kelompok masyarakat. Bahkan setiap masyarakat memiliki budaya yang berbeda-beda
dan unik mengenai perjodohan.
Salah satu hal yang juga diinginkan oleh sebagian
besar orang adalah melanjutkan keturunan. Hal tersebut dapat dicapai melalui
pernikahan, lebih tepatnya melalui proses hubungan seksual. Walaupun demikian,
dalam pernikahan juga terdapat pasangan yang sepakat untuk tidak melakukan
hubungan seksual (asexual relationship). Mungkin mereka akan
mengadopsi anak untuk dapat melanjutkan keturunan.
Namun tidak semua cerita dongeng berakhir bahagia. Terkadang
terdapat permasalahan-permasalahn yang timbul dalam cerita tersebut dan
berakhir dengan cara yang tidak sesuai dengan harapan. Begitu juga dengan hidup
kita. Masalah-masalah dapat timbul silih berganti. Pernikahan yang didambakan
agar menjadi pernikahan yang bahagia dapat memiliki masalah-masalah yang jika
tidak dapat diselesaikan akan menimbulkan perceraian. Bagi agama tertentu,
perceraian tidak diizinkan. Namun, bagaimana jika pernikahan tersebut
menimbulkan luka yang sudah tidak dapat ditoleransi lagi oleh salah satu atau
kedua pihak, seperti adanya kasus kekerasan?
Mungkin salah satu hal yang dapat dilakukan agar
dapat mencegah peristiwa tersebut adalah dengan sungguh-sungguh mengenali calon
pasangan hidup kita sebelum akhirnya memutuskan untuk menikah. Proses
pengenalan dan proses pendalaman terhadap diri seseorang merupakan sebuah
proses yang penting, termasuk mengetahui bagaimana karakter orang tersebut
ketika sedang menghadapi masalah. Dengan demikian, hal tersebut dapat
memperkecil terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan dalam pernikahan. Bagi
saya, pernikahan adalah sebuah keputusan dan sebuah komitmen yang harus
dijalani sepanjang hidup sampai maut memisahkan. :D
Sekali lagi, hidup bagaikan sebuah cerita dalam
negeri dongeng. Apa yang kita lakukan dalam hidup akan menentukan bagaimana
akhir kisah hidup kita, termasuk dalam hal pernikahan. Lalu, bagaimana dengan
akhir kisah hidupmu? :D
16 Maret 2013
Tidak ada komentar:
Posting Komentar