Pada “Be a Real Mature Adult” http://melissamagdalena1072.wordpress.com/2013/03/18/be-a-real-mature-adult/
.. membahas mengenai bertanggung jawab sebagai seorang dewasa pada
pernikahannya. Pada sesi kedua ini masih tersambung dengan menjadi orang
dewasa yang matang dan bertanggung jawab pada keturunan. Tema ini
terinspirasi dari kelas Perilaku Seksual episode Kamis 21 Maret 2013.Kelas kali ini kembali diisi dengan dua hal yang berlawanan, pertama tentang kehamilan, melahirkan dan usaha memperoleh bayi, sedangkan yang kedua adalah tentang kontrasepsi yang mencegah kehamilan sampai menghilangkan kehamilan atau aborsi.
Masalah punya anak atau tidak punya anak adalah pilihan dari setiap pasangan dan merupakan hak mereka yang harus dihormati. Namun menghilangkan kehamilan yang dapat dibilang sebagai pembunuhan bayi sudah seharusnya dilarang. Di luar kasus aborsi yang berkenaan dengan kesehatan ibu dan anak.
Sudah di jaman modern dan canggih seperti ini dengan begitu banyak penemuan kenapa tidak dapat memanfaatkannya. Jangan jadikan aborsi sebagai sarana penyelesaian masalah, jadikan alat kontrasepsi sebagai pencegahan masalah anda. Selama kelas Perilaku Seksual dibahas perkembangan kontrasepsi dari jaman dahulu sampai pada jaman sekarang. Alat ini diperuntukkan bagi para dewasa yang bertanggung jawab pada kemampuan mereka untuk beranak cucu dan dilakukan pada waktu yang tepat.
Jika anda merasa sekarang bukan waktu yang tepat anda mempunyai banyak pilihan untuk tidak mempunyai anak. Seperti dengan tidak melakukan hubungan seksual, mengatur jadwal kesuburan bagi wanita atau dengan menggunakan alat kontrasepsi. Pilihan-pilihan ini jelas dapat mencegah anda melakukan pilihan pembunuhan bayi dengan aborsi.
Sudah bukan rahasia lagi bahwa aborsi berbahaya bagi ibu dan anak. Dan sudah saatnya menjadi seorang dewasa yang sudah bisa bereproduksi dengan bertanggung jawab. Marilah bersama-sama mengontrol diri dan menjadi a real mature adult yang tidak mengorbankan nyawa bayi dalam kandungan.
24 Maret 2013
Tidak ada komentar:
Posting Komentar