Hampir setiap wanita menginginkan untuk punya anak, terutama bagi yang
sudah menikah. Namun, ada pula yang memutuskan untuk hidup melajang atau tidak
mempunyai keturunan. Yah.. semua itu adalah pilihan. Akan tetapi, bagaimana
dengan yang menginginkan punya anak, tetapi susah atau tidak bisa? Apakah itu
memang nasib mereka? Mungkin tidak seperti itu.
Kehamilan biasanya ditunjukkan dengan missing a period (tidak menstruasi), keluar bercak darah, morning sickness (muntah), atau
tanda-tanda fisik lainnya. Situasi morning
sickness membuat para wanita merasa
sangat tidak nyaman sehingga membutuhkan istirahat yang baik dan cukup, serta
asupan bergizi. Kondisi hamil memang tidak berlangsung secara bersamaan dengan
menstruasi, maka itu sebaiknya wanita mengingat dan mencatat waktu menstruasi. Pencatatan
tersebut juga menguntungkan wanita agar mengetahui kapan masa subur mereka. Mengapa
perlu mengetahui masa subur? Ternyata, ketika melakukan hubungan seksual saat
awal dan setelah masa subur, pasangan akan mendapat anak perempuan. Sedangkan,
bila dilakukan saat masa subur, pasangan akan mendapat anak laki-laki. Walau dilakukan
saat masa subur, belum tentu pula akan langsung mendapat anak laki-laki. Pihak
pria pun harus berada dalam kondisi sangat sehat dan wanita dalam kondisi
sangat ingin melakukan hubungan dan sangat mencintai pasangannya.
Menjawab pertanyaan awal bahwa pasangan yang susah atau tidak dapat punya
anak dapat dikarenakan infertilitas atau penundaan untuk punya anak. Infertilitas
disebabkan usia dan gangguan-gangguan pada pria atau wanita. Pemakaian alat
kontrasepsi untuk menunda kehamilan pun dapat membuat hormon wanita terganggu,
maka perlu berhati-hati dalam memilih alat kontrasepsi yang aman. Jika memang
benar-benar ingin menghindari kehamilan, maka sebaiknya menggunakan cara yang
alami, seperti KB alami atau tidak berhubungan seksual sama sekali. Dengan cara-cara
alami, setidaknya pasangan dapat mengurangi bahaya yang mungkin dapat timbul.
22 Maret 2013
Tidak ada komentar:
Posting Komentar