Minggu, 24 Maret 2013

INTERVIEW TECHNIQUE FOR INDUSTRIAL PSYCHOLOGIST? IS IT NECESSARY? (Jessica Octavia)


Setiap perusahaan pasti memiliki kriteria-kriteria yang harus dipenuhi baik dari segi kompetensi maupun soft skill.

Mengetahui seberapa benar informasi tentang diri calon pekerja tidak cukup dengan CV dan surat lamaran saja.

Untuk itu dibutuhkan sebuah teknik untuk menggali lebih dalam informasi mengenai calon pekerja yang disebut teknik wawancara.

 

Dalam minggu ini, saya belajar banyak hal, khususnya mengenai Psikolog Industri dan Organisasi. Apa sih Psikolog Industri-Organisasi?? Psikolog Industri-Organisasi adalah seseorang yang mempelajari perilaku manusia di tempat kerja.

Apa saja yang menjadi job desk dari seorang psikolog yang bergerak di bidang industri dan organisasi??

1.  Melakukan perekrutan terhadap orang-orang yang melamar pekerjaan

2. Menentukan apakah seseorang cocok untuk bekerja pada sebuah posisi tertentu

3. Menentukan apakah seseorang perlu dipindahkan pada posisi lain atau tidak

4. Memperhatikan hal-hal umum yang berhubungan dengan perusahaan

5. Mengontrol dan memonitor karyawan

Para psikolog industri dan organisasi mengatakan bahwa teknik wawancara sangat diperlukan dalam berbagai hal. Mereka menjelaskan berbagai hal mengenai teknik wawancara, seperti definisi, aplikasi teknik wawancara, tujuan wawancara, kelebihan dan kekurangan wawancara, serta kendala dan penanganan yang dilakukan.

Berikut adalah definisi teknik wawancara menurut psikolog industri dan organisasi:

1. Kegiatan tanya-jawab untuk memperoleh suatu informasi.

2. Sebuah sesi tanya-jawab yang nantinya akan digunakan untuk mengetahui kepribadian dan potensi calon karyawan

3. Teknik yang digunakan oleh departemen HRD dalam proses penyeleksian

Para psikolog industri dan organisasi biasanya menggunakan teknik wawancara pada saat melakukan interview kepada calon karyawan baru, karyawan yang akan dipromosikan, mutasi, rotasi, maupun demosi (penurunan jabatan). Mereka juga dapat melihat dari cara calon karyawan berbicara, bersikap, cara duduk, mimic serta raut wajah ketika menjawab pertanyaan yang diajukan saat wawancara berlangsung.

Tujuan dilakukannya wawancara menurut para psikolog industri dan organisasi adalah untuk mengetahui kompetensi dari calon karyawan tersebut memiliki kecocokan atau tidak dengan kriteria-kriteria perusahaan.

 Teknik wawancara juga memiliki kelebihan serta kekurangan tersendiri jika dibandingkan dengan teknik lainnya. Berikut adalah kelebihan dan kekurangan teknik wawancara yang dikemukakan oleh para psikolog industri dan organisasi:

Kelebihan Teknik Wawancara:

1. Selain interaksi tanya jawab, psikolog dapat mengobservasi secara langsung karyawan tersebut sehingga psikolog dapat melihat secara langsung raut wajah calon karyawan serta jawaban-jawaban spontan yang dikemukakannya sehingga memudahkan untuk menilai kredibilitas calon karyawan tersebut

2. Dapat dilakukan oleh siapa saja karena wawancara bisa saja dilakukan dari hasil pengalaman dan otodidak

3. Dapat mengetahui apakah calon karyawan berbohong atau tidak

Kekurangan Teknik Wawancara:

1. Membutuhkan waktu yang lama jika ingin memperdalam informasi dari calon pegawai tersebut

2. Hasil dari wawancara tidak 100 persen akurat, sehingga jika tidak menyediakan bantuan lain berupa psikotes dalam merekrut karyawan maka data yang dibutuhkan akan kurang spesifik.

3. Ketika interviewer kurang jeli dalam mewawancara, interviewer cenderung mudah dibohongi oleh calon karyawan tersebut

Dalam mengaplikasikan teknik wawancara terkadang para psikolog industri dan organisasi juga mengalami beberapa kendala. Berikut merupakan masalah serta penanganan yang dikemukakan oleh para psikolog industri-organisasi:

1. Seringnya muncul hallo effect. Cara yang dilakukan untuk meminimalisir kendala tersebut adalah dengan sering melakukan crosscheck antara hasil psikotes, hasil wawancara dan hasil observasi

2. Pelepasan emosional yang seringkali dilakukan calon karyawan dimana akan menghambat efisiensi waktu yang dibutuhkan dalam proses wawancara. Cara yang dilakukan untuk mengatasi kendala tersebut adalah dengan bersabar menunggu agar emosi calon karyawan tersebut membaik

“Setelah belajar mengenai teknik wawancara dalam lingkup industri-organisasi, saya menyadari bahwa dalam melakukan wawancara tidaklah mudah, baik untuk merekrut, memindahkan jabatan, memposisikan seseorang dalam suatu posisi tertentu, dll. Hal ini diperlukan kemampuan yang khusus dan perlu latihan se-efisien mungkin. Karena jika terjadi kesalahan dalam penempatan atau perekrutan, maka akan lebih membuang waktu dan tenaga serta memperlambat produktivitas perusahaan. Sebagai seorang yang bergerak dalam bidang industri-organisasi juga harus dapat membedakan ketika calon pekerja berbohong (faking good) atau tidak. Menurut saya letak kesulitan terdapat pada bagian tersebut.”

9 Maret 2013

Tidak ada komentar:

Posting Komentar