Minggu, 24 Maret 2013
USING INTERVIEW TECHNIQUE IN EDUCATIONAL PSYCHOLOGY (Jessica Octavia)
Dalam minggu ini, saya juga belajar mengenai Psikolog Pendidikan. Psikolog pendidikan dibagi menjadi dua, yaitu sebagai counselor pendidikan dan sebagai guru BK (Bimbingan Konseling).
Berikut akan dibahas perbedaan mengenai job desk, definisi, aplikasi, tujuan, kelebihan dan kekurangan, serta kendala dan penanganan yang dihadapi oleh counselor pendidikan dan guru BK dalam menggunakan teknik wawancara
COUNSELOR PENDIDIKAN
Job Desk:
Melakukan wawancara recruitment untuk calon murid maupun calon guru yang ingin bergabung dalam sekolah tertentu
Memberi konseling pada karyawan dan siswa
Memberi materi pembelajaran dalam kelas berupa nilai dan etika perilaku
Membuat laporan hasil kerja
Menjadi narasumber untuk seminar-seminar
Membuat kurikulum pendidikan
Pengertian Wawancara:
Teknik untuk menggali serta mengumpulkan informasi dimana hal ini berguna untuk melihat apakah seseorang memiliki kriteria yang diinginkan dari interviewer
Senjata utama dalam mencari dan menggali suatu informasi agar dapat mengenal seseorang sehingga informasi tersebut dapat dituliskan dalam bentuk report data
Sarana untuk melakukan proses observasi terhadap orang lain
Aplikasi Teknik Wawancara:
Menggunakan teknik wawancara untuk diagnosa klinis
Menggunakan teknik wawancara untuk keperluan konseling
Menggunakan teknik wawancara untuk proses seleksi penerimaan murid baru
Mewawancara calon karyawan atau calon guru
Tujuan Wawancara:
Untuk investigasi, yaitu mengetahui suatu diagnosa dari seseorang serta mengetahui hal apakah yang dapat dilakukan untuk menanganinya
Untuk mengumpulkan informasi tertentu dari klien
3 Tahap Tes Penyeleksian Murid Baru:
Tes mata pelajaran Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, dan Matematika
Psikotes
Tes wawancara
Kelebihan Teknik Wawancara:
Informasi yang diperoleh dapat digali lebih dalam
Mengenal diri seseorang secara lebih mendalam
Membangun rapport lebih baik
Menggali informasi lebih dalam
Dapat mengetahui apakah seseorang berbohong atau tidak dari gesture tubuhnya
Kekurangan Teknik Wawancara:
Interviewee berpura-pura baik (faking good), mungkin karena sudah berlatih sebelumnya dan ingin meyakinkan interviewer bahwa ia adalah seorang yang sangat baik
Bergantung pada kerjasama klien dan psikolog
Bergantung pada pembinaan rapport yang baik dengan klien
Teknik wawancara membutuhkan jam terbang yang tinggi agar lebih efektif
Terkadang dibutuhkan keahlian khusus
Masalah & Penanganan:
Interviewee berpura-pura baik (faking good). Cara yang dilakukan untuk mengatasi kendala tersebut adalah dengan melakukan salah satu metode wawancara yang disebut dengan STAR model (counselor pendidikan)
Tidak mampu membangun rapport yang baik dengan klien yang umumnya adalah anak-anak. Terkadang klien juga bersikap tertutup, tidak mau bicara dan bahkan tidak menyadari bahwa ia memiliki masalah. Cara yang dilakukan untuk mengatasi kendala tersebut adalah dengan menyertakan wawancara dengan kegiatan bermain, memberikan pertanyaan yang diselingi dengan candaan ringan. Pada dasarnya cara penanganan berbeda-beda tergantung dari setiap klien dan keunikkan klien tersebut.
GURU BK
Job Desk:
Memantau perkembangan siswa baik dari segi perilaku baik atau buruk, motivasi belajar maupun prestasi siswa
Memberikan konseling pada siswa dan materi-materi yang berhubungan dengan motivasi dan pembelajaran dalam kelas
Pengertian Wawancara:
Salah satu teknik untuk mengumpulkan data siswa yang dilakukan secara terencana dan memerlukan pendekatan terlebih dahulu.
Teknik mengumpulkan data pada BK yang disebut sebagai data klien atau data siswa
Aplikasi Teknik Wawancara:
Menggunakan teknik wawancara hampir dalam setiap kesempatan apapun dengan tanpa disadari siswa. Biasanya tanpa sengaja hal ini justru membuat siswa akan mulai bercerita
Tujuan Wawancara:
1. Untuk mengetahui permasalahan yang sedang dialami siswa
2. Untuk menggali dan mengumpulkan informasi tertentu
Kelebihan Teknik Wawancara:
Dapat mengetahui berbagai hal mengenai siswa, seperti hobi dan lain-lain. Hal ini yang akan dimasukkan kedalam anecdotal record
Kekurangan Teknik Wawancara:
Memiliki kesan menginterogasi berbagai hal terutama jika relasi antara siswa dengan guru BK kurang baik (tidak akrab)
Masalah & Penanganan:
Terdapat rasa takut pada diri siswa ketika guru BK mengajak siswa untuk berbicara. Cara yang dilakukan untuk mengatasi kendala tersebut adalah dengan melakukan pendekatan dengan siswa, tidak menghakimi serta mencoba untuk mencari tahu permasalahan siswa tersebut. Hindari pemakaian kata “katanya” dalam mengajukan pertanyaan, seperti: “katanya wali kelas, kemarin kamu bolos ya?”
Hal ini membuat siswa merasa kurang nyaman dalam bercerita dan berkesan bahwa guru-guru lain juga turut membicarakan siswa tersebut.
“Setelah belajar mengenai penggunaan teknik wawancara dalam bidang pendidikan, saya mengetahui bahwa ternyata ada perbedaan antara counselor pendidikan dan guru BK. Penggunaan teknik wawancara dalam bidang pendidikan juga tidak mudah. Perlu pembinaan rapport yang baik antar psikolog dan klien yang khususnya masih anak-anak karena anak cenderung moody. Perlu jam terbang yang tinggi agar semakin ahli dalam melakukan wawancara dengan klien.”
9 Maret 2013
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar