Senin, 25 Maret 2013

Pertimbangkan Dahulu Sebelum Menggunakan (Laras Yuliansyah)

Pada umumnya, setiap pasangan memiliki keinginan untuk memiliki keturunan. Bahkan, terdapat juga seseorang yang ingin memiliki keturunan tanpa memiliki pasangan. Bagi pasangan homoseksual pun, mereka ingin memiliki keturunan sehingga mereka menggunakan bantuan teknologi reproduksi. Pada pertemuan kelas Perilaku Seksual (21/03/2013) kedua kelompok membahas topik yang bertolak belakang. Kelompok pertama membahas mengenai bagaimana pasangan menggunakan bantuan teknologi yang ingin mendapatkan keturunan, sedangkan kelompok kedua membahas mengenai bantuan alat kontrasepsi agar tidak memiliki keturunan ketika melakukan hubungan seksual.

Bantuan teknologi yang digunakan bagi pasangan yang ingin memiliki keturunan dapat dilakukan dengan menggunakan obat kesuburan. Biasanya, pasangan yang belum memiliki keturunan, meskipun sudah berhubungan seksual tanpa alat kontrasepsi, disebabkan karena mereka mengalami ketidakteraturan hormonal sehingga produksi sperma atau ovum terganggu. Untuk mengatasi ketidakteraturan tersebut, salah satu caranya dapat dengan menggunakan obat kesuburan agar hormon dapat bekerja secara seimbang. Namun, tentu saja terdapat efek samping dari obat kesuburan tersebut, yaitu hasil studi menunjukkan obat kesuburan berhubungan dengan perkembangan payudara dan kanker ovarium. Selain itu, terdapat juga bantuan teknologi seperti in vitro fertilization atau yang sering disebut dengan bayi tabung. Saya berpikir beberapa pasangan sangat berusaha untuk memiliki keturunan dengan berbagai cara meskipun dengan waktu yang lama, biaya yang mahal, bahkan keberhasilannya pun belum tentu terjamin malah akan menimbulkan berbagai risiko. Sungguh manusia makhluk yang unik. Mereka menggunakan berbagai cara untuk mencapai tujuan mereka dengan jalan yang diplih masing-masing.

Di samping  pasangan yang berusaha menggunakan bantuan teknologi untuk mendapatkan keturunan, beberapa pasangan menggunakan alat kontrasepsi agar tidak mendapatkan keturunan ketika melakukan hubungan seksual. Ternyata banyak sekali nama-nama alat kontrasepsi yang sebelumnya saya tidak ketahui. Saya membayangkan bagaimana alat-alat kontrasepsi tersebut masuk ke dalam alat kelamin pria atau wanita. Saya berpikir apakah itu tidak berbahaya jika bahan-bahan asing masuk ke dalam tubuh manusia, apalagi melalui alat kelamin. Salah satu alat kontrasepsi Diaphragm memiliki risiko infeksi saluran pada kandung kemih akibat toxic shock syndrome serta dapat meninggalkan bau busuk jika terlalu lama didiamkan.

Selain itu, salah satu alat kontrasepsi yang sudah sering didengar yaitu kondom. Saat ini kondom sudah banyak dijual di toko-toko terdekat. Dengan banyaknya dijual di toko-toko terdekat dan mudah didapat, saya sangat menyayangkan sekali karena mungkin ini dapat dimanfaatkan bagi para remaja yang mungkin ingin melakukan hubungan seksual sebelum menikah. Karena saat ini, di Indonesia pun sudah banyak terjadi hubungan seks bebas di kalangan remaja. Semoga dengan berkembangnya bantuan teknologi ini, baik untuk mendapatkan keturunan (bagi pasangan yang sulit mendapatkan keturunan) dan ingin menunda memiliki keturunan dengan bantuan alat kontrasepsi, dapat digunakan secara tanggung jawab dan mempertimbangkan dengan lebih matang faktor-faktor yang mempengaruhi sebelum memutuskan menggunakan bantuan teknologi tersebut :) 

24 Maret 2013

Tidak ada komentar:

Posting Komentar