Senin, 11 Maret 2013

Long-Term Relationship is A Choice (Laras Yuliansyah)


Pada pertemuan kelas Perilaku Seksual hari Kamis, 7 Maret 2013 diadakan acara menonton di ruangan audiovisual. Dari film tersebut, banyak sekali ilmu yang didapat karena film tersebut menayangkan beberapa penelitian mengenai bagaimana otak memberi petunjuk untuk ketertarikan fisik dan seksual terhadap lawan jenis.

Pada dasarnya, manusia mencari pasangan jangka panjang dalam hidupnya untuk mempertahankan keturunan. Tentu saja, manusia mencari pasangan tersebut melalui proses “seleksi”. Proses pemilihan pasangan ini dapat dilihat dari bagaimana karakter fisik, suara, seksual, dan tentu saja status ekonomi yang dimiliki.

Dilihat dari karakter fisik, dapat dilihat dari bagaimana bentuk wajahnya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa wajah yang simetris memiliki ketertarikan fisik yang lebih baik dibandingkan dengan bentuk wajah yang tidak simetris. Bentuk wajah ini dapat dipengaruhi dari bagaimana kondisi pada saat di dalam kandungan, seperti apakah bayi dalam kandungan mendapat gizi yang buruk atau tidak.

Biasanya, wanita menjadi lebih menarik ketika memasuki masa ovulasi. Ketika masa ovulasi ini, biasanya suara wanita menunjukkan nada tinggi karena dipengaruhi oleh hormon estrogen sehingga ketika wanita memiliki nada suara tinggi mencerminkan bahwa wanita itu sehat, masih muda, dan mampu memberikan keturunan pada pasangan. Hal ini menyebabkan pria lebih memilih wanita yang sehat dan mampu memberikan keturunan. Daya tarik fisik wanita juga ditunjukkan melalui bagaimana bentuk dada dan pinggulnya, dan tentu saja ditambah dengan bagaimana cara wanita berpakaian dan memakai perhiasan lainnya. Selain itu, dalam mencari pasangan pria lebih melihat bagaimana karakter fisik dari wanita karena pria ingin wanita yang sehat dan mampu memberikan keturunan, sedangkan wanita lebih melihat bagaimana status ekonomi dari pria karena wanita ingin kehidupannya bersama anaknya terjamin.

Ketika manusia sudah memutuskan untuk berkomitmen dalam memasuki hubungan jangka panjang, otak manusia yang memutuskan ingin seperti apa. Tidak jarang pasangan yang sudah berkomitmen hubungan jangka panjang, namun setelah 4 tahun pernikahan mengalami perceraian. Tetapi, banyak juga pasangan jangka panjang tetap mempertahankan hubungannya karena mereka merasa lebih bahagia ketika melihat anaknya tumbuh dan berkembang. Menurut teori psikologi evolusioner, manusia ingin mencari yang lebih baik lagi sehingga tidak heran juga ketika individu yang sudah memiliki pasangan jangka panjang mencari yang lebih baik lagi dengan jalan perselingkuhan. Namun, hal ini tergantung bagaimana otak manusia bekerja sehingga kembali lagi bagaimana individu tersebut mengambil keputusan dengan berbagai pertimbangan.

9 Maret 2013

Tidak ada komentar:

Posting Komentar