Rekonstruksi Payudara (Priska Aprilla)

Salah satu penyakit mematikan di dunia adalah kanker. Kanker terdiri dari berbagai jenis, mulai dari kanker paru-paru, kanker rahim, kanker payudara, dan lainnya. Berhubung kita mempelajari mengenai wanita, kali ini kita akan membahas hal yang berkaitan dengan kanker payudara. Sel kanker yang ganas pada umumnya akan cepat menyebar dan menggerogoti jaringan-jaringan tubuh penderita, oleh karena itu jika penderita kanker payudara sudah memasuki stadium lanjut yang termasuk tinggi, maka sering kali upaya yang disarankan dan ditempuh adalah dijalankannya operasi pengangkatan payudara.

Wanita yang menjalani operasi pengangkatan payudara tidak menutup kemungkinan mengalami ketidakpercayaan diri, keputusasaan, bahkan depresi. Wanita yang belum menikah atau masih dalam usia produktif pasti memiliki keinginan untuk mempunyai anak dan menyusui anak, hal ini akan membuatnya frustrasi apabila sebelum ia dapat melakukannya, ia harus menjalani operasi pengangkatan payudara. Dampak lainnya yang dapat timbul baik pada wanita yang masih muda, dewasa, maupun yang sudah berusia lanjut, dapat dirasakan seperti saat berpakaian. Mungkin seorang wanita akan merasa “minder” di mana tubuhnya tidak lagi seperti sebelumnya, seperti wanita pada normalnya. Di samping itu, masih banyak dampak-dampak lainnya yang dapat saja terjadi.

Kemajuan teknologi yang begitu pesat saat ini menawarkan berbagai hal yang dapat dimanfaatkan, termasuk teknologi dalam bidang medis. Sebagai cara menanggulangi operasi pengangkatan payudara yang harus dijalani oleh penderita kanker payudara, dapat dilakukan operasi rekonstruksi payudara, dengan tujuan agar wanita yang menjalani pengangkatan payudara tetap memiliki kepercayaan diri berkaitan dengan bentuk tubuhnya, meskipun tidak sepenuhnya sesuai dan sempurna. Akan tetapi tetap perlu diperhatikan profesionalitas dari petugas-petugas medis yang akan menanganinya, agar tetap memperhatikan keselamatan diri pasien.

11 November 2012