Rabu, 07 November 2012
Kanker Serviks dan Penyakit Lupus (Dionysius Dias Ardi Nugroho)
Pembicaraan mengenai kanker serviks sudah sangat sering muncul. Cara pencegahan, penyebab, dan efek jangka panjang selalu muncul di media cetak maupun elektronik. Kali ini saya ingin mengomentari tulisan dari Ambika Satija mengenai Kanker Serviks di India. Di India, kanker serviks lebih banyak terjadi pada masyarakat dengan keadaan sosial ekonomi menengah ke bawah karena sulit untuk menjangkau masyarakat dan tingginya biaya pengobatan. Kanker serviks merupakan penyebab kematian ketiga terbesar di India. Kanker serviks menyebabkan hilangnya produktivitas kehidupan baik karena kematian dini atau disabilitas yang berkepanjangan. Pemerintah India lebih mengutamakan pencegahan daripada pengobatan karena biaya yang tinggi. Pemerintah melakukan pencegahan dengan cara screening. Langkah- langkah yang dilakukan yaitu mereka membuka kesempatan bagi yang ingin menjadi relawan. Lalu calon relawan itu diberi pelatihan. Setelah dilatih, relawan pergi memberi penyuluhan ke rumah sakit umum daerah dan memberikan vaksinasi. Menurut saya, pemerintah India sangat mengerti bahwa kanker serviks adalah penyakit yang berbahaya. Meskipun biaya pengobatannya mahal, pemerintah India dapat melakukan cara lain agar dapat mengurangi penyebaran kanker serviks di India. Tulisan tersebut dapat dilihat di http://sancd.org/uploads/pdf/cervical_cancer.pdf
Selanjutnya saya akan membahas tulisan dari Asani H. Seawell dan Sharon Danoff-Burg mengenai penyakit lupus. Penelitian menyelidiki body image dan sexuality disatisfaction pada perempuan yang mengalami penyakit lupus. Dampak negatif akan terjadi pada perempuan yang mengalami penyakit lupus saat kelelalahan atau sedang mengalami depresi. Intervensi tentunya tetap dilakukan agar individu yang mengalami penyakit lupus mendapat kesejahteraan. Tulisan tersebut dapat dilihat di http://digilib.umm.ac.id/files/disk1/205/jiptummpp-gdl-jou-2007-asanihseaw-10204-sis.LUPU-1.pdf
31 Oktober 2012
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar