Kamis, 29 November 2012

Love your parents :) (Catherine Prana)


Kelas psikologi perempuan kali ini membahas mengenai kekerasan pada lansia perempuan di panti werdha atau yang lebih familiar disebut sebagai panti jompo… Banyak sekali alasan yang membuat seseorang harus masuk ke panti jompo, seperti alasan tidak ada sanak keluarga yang mengurus atau bisa juga memang keinginan orang itu sendiri untuk masuk panti jompo.. Di panti jompo, seseorang mungkin dapat lebih memperoleh sesuatu yang tidak ia dapatkan di rumahnya, seperti misalnya teman untuk berbicara, teman untuk berbagi, dan lain-lain.. Di panti jompo, seseorang dapat bersosialisasi dan secara emosional dapat terhubung dengan orang lainnya yang ada di sana..

Kalau seseorang masuk ke panti jompo karena alasan keinginannya sendiri, itu tidak akan bermasalah besar, ia akan lebih mudah beradaptasi dan bersosialisasi dengan orang-orang yang ada di sana, tetapi kendalanya adalah ketika seseorang dipaksa atau terpaksa masuk panti jompo, itu akan jauh lebih sulit, ia dapat merasa lebih kesepian secara emosional walaupun banyak orang di sana.. Yang sangat disayangkan adalah ketika seseorang harus masuk ke panti jompo karena permintaan anaknya.. Di mana rasa tanggung jawabnya sebagai anak? Menurut saya, itu hal yang sangat keterlaluan.. Kalau ada kata-kata yang menggambarkan lebih dari keterlaluan, mungkin akan saya gunakan (hehehe)…

Mendengar kisah nyata yang dikemukakan Kak Tasya di kelas, saya terhenyak ketika mendengar ada anak yang mengirim ibunya ke panti jompo dan parahnya ia hidup di luar negeri tanpa memberi sepeser uang untuk ibunya hidup.. Ia menelantarkannya begitu saja.. Saya berpikir sejenak, apa yang ada di kepala orang itu sehingga membiarkan ibunya hidup di panti jompo.. padahal ibunya sering menangis karena rindu pada anaknya itu..

Terlepas dari hal itu, saya juga baru mengetahui kalau ternyata pelayanan di panti jompo seringkali tidak layak, lebih buruk dari yang saya pikirkan selama ini.. Semua pelayanan didasarkan pada uang semata, bukan pelayanan dari hati yang tulus untuk melayani.. Sekalipun ada panti jompo yang katanya sangat nyaman, layaknya hotel berbintang, tapi dimanakah rasa tanggung jawab kita sebagai seorang anak.. Saya sangat setuju ketika Bu Henny mengatakan bahwa orangtua adalah wakil Tuhan, beranikah kita melupakan orang yang sangat menyayangi kita, berjuang untuk kita, dan tidak memperhitungkan semuanya hanya demi kita anak-anaknya?

Saya pribadi tidak akan membiarkan orangtua saya masuk panti jompo, walaupun itu atas keinginannya sendiri.. Saya akan berusaha merawatnya sampai Tuhan memanggil orangtua saya..  No one can give you truly love more than your parents in this world… ­-unknown-

27 November 2012

Tidak ada komentar:

Posting Komentar