Kamis, 29 November 2012

As Family (Reberta Oktavela)


Keluarga adalah tempat dimana kita merasa aman dan nyaman. Bagaimana jika sebuah rumah bukanlah tempat yang tidak nyaman lagi jika ada anggota keluarga yang melakukan kekerasan terhadap anggota keluarganya yang lain? Menurut data KOMNAS perlindungan perempuan  kasus KDRT pada tahun 2010 meningkat sekitar  6,25% dan diprediksi akan meningkat tiap tahunnya. Faktor utama terjadinya kasus KDRT adalah dominasi suami terhadap istri dan faktor ekonomi. Kekerasan ekonomi yang dialami korban sebagian besar adalah tidak diberi nafkah untuk biaya hidup sehari-hari, dalam bentuk lainnya adalah korban ditelantarkan suaminya yaitu ditinggal pergi oleh suaminya sehingga otomatis juga tidak diberi nafkah. Penelantaran yang dilakukan oleh suami ini banyak dilatarbelakangi oleh adanya perselingkuhan. Dalam beberapa kasus kekerasan ekonomi (penelantaran) terdapat korban yang akhirnya sampai menjadi PSK, karena dia harus menanggung biaya hidup dirinya dan anak-anak yang tinggal bersamanya. Kekerasan tidak hanya pada hubungan keluarga saja, namun bisa saja terjadi pada hubungan berpacaran, kekerasan yang biasa dilakukan adalah baik dalam bentuk fisik, psikologis, maupun seksual disebabkan karena hubungan yang tidak seimbang, tidak ada keberanian untuk menolak apalagi melawan.

Kekerasan dalam keluarga, terutama kekerasan seksual pada anak juga kerap terjadi. Namun, kekerasan seksual pada anak jarang melaporkannya ke pihak berwenang karena dianggap itu sebagai aib keluarg. Tak jarang pelakunya pun merupakan anggota keluarganya sendiri, seperti saudara kandung, ayah tiri, dan paman. Biasanya pelaku memberikan ancaman jika hal tersebut diberitahukan ke orang lain. Bentuk kekerasan seksual terhadap anak dapat berupa langsung dan tidak langsung. Kekerasan seksual langsung misalnya, meraba tubuh seperti payudara atau bokong, sedangkan kekerasan seksual secara tidak langsung yaitu seperti eksibisionisme atau pornografi pada anak seperti memotret atau merekam  bagian tubuh anak. Ada beberapa ciri anak yang mengalami sexual abuse, yaitu: perubahan perilaku, anak tiba-tiba berubah menjadi pendiam, tidak nafsu makan, sulit tidur, takut, sulit berkonsentrasi, hilangnya kepercayaan kepada orang lain, menjadi depresi, hingga sampai berniat untuk melakukan bunuh diri.
Anak adalah titipan Tuhan, hendaknya kita menjaga dan merawatnya dengan baik, agar tumbuh dengan baik pula.

28 November 2012

Tidak ada komentar:

Posting Komentar