Minggu, 25 November 2012
Fight for Violance! (Aurelia Felicia)
KDRT? Hal itu pasti sangat sering kita dengar dan kita jumpai.. Kenapa ya bisa gitu? Kadang kala karena hal yang orang lain anggap sepeleh, kekerasan bisa terjadi. Apa yang melakukan kekerasan tersebut puas dengan berkelakukan seperti itu apalagi terhadap keluarganya sendiri? Sungguh mengenaskan.
Banyak bentuk KDRT yang dilakukan dalam keluarga, khususnya pria terhadap wanita. Kekerasan itu dapat berupa fisik, psikis, seksual, dan ekonomi. Kekerasan fisik yang paling sering diberitakan di media massa seperti suami yang memukul istrinya sampai memar-memar atau menampar istrinya. Bahkan, ada yang hingga meninggal. Istri sendiri sampai tega dibunuh. Kekerasan secara fisik misalnya istri dikata-katain kata-kata yang parah atau kotor. Kekerasan seksual biasanya terjadi saat istri dipaksa suami untuk melakukan hubungan intim yang tidak wajar. Kekerasan ekonomi seperti istri yang dipaksa kerja dan memenuhi kebutuhan rumah tangga. Kekerasan ekonomi biasanya terjadi jika suami tidak memiliki pekerjaan atau pengangguran.
Mengapa bisa terjadi kekerasan?
Ada pandangan yang mengatakan dan menganggap pria itu harus kuat, wanita dan pria tidak sederajat, dan pemahaman yang keliru. Pemahaman yang keliru yaitu suami lebih menguasai istri. Selain itu, kekerasan dapat terjadi saat masalah keluarga yang ditutupi, apalagi jika pasangan saling tidak terbuka dan tidak jujur. Kepribadian suami yang tidak stabil dan imitasi terhadap perilaku orang lain juga dapat menyebabkan kekerasan.
Sebaiknya jikaterjadi kekerasan, istri lebih baik pisah rumah dengan suami dan berani melawan perilaku suami. Istri harus kuat dalam menghadapi situasi seperti itu. Tidak harus ada perceraian, apalagi ada agama yang melarang perceraian. Pasangan harus saling terbuka dan jujur, saling berkomunikasi, dan menghargai.
Selain kekerasan suami-istri, adapula kekerasan seksual terhadap anak dalam rumah tangga. Kekerasan ini biasanya dilakukan oleh ayah, paman, atau saudara. Kekerasan ini ada dua macam, langsung dan tidak langsung. Tipe yang langsung seperti meraba alat genital atau payudara, sedangkan yang tidak langsung seperti foto di saat anak sedang mandi atau ganti baju. Kekerasan ini biasanya ditutupi karena merupakan aib bagi keluarga. Seharusnya, keluarga menghadapi masalah tersebut dan melakukan usaha pencegahan di masa mendatang. Keluarga juga dapat melaporkan pada perlindungan anak dan mengajarkan anak bagaimana harus menghargai dan melindungi tubuh.
~ Fight it or You will become the victim..
24 November 2012
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar