Senin, 19 November 2012

mengapa kamu mau "dibodohin" iklan? (Dionisius Ferdi Weros)


Judul tulisan yang cukup mengejutkan bukan? Namun, itu adalah hal yang penulis rasakan saat memulai menulis tulisan ini. Penulis merasa bahwa orang-orang dengan gangguan psikologis seperti di atas adalah orang-orang yang *maaf* tolol. Penulis sebagai seorang yang cukup sering menonton televisi cukup terheran-heran melihat munculnya gangguan makan seperti anorexia dan bulimia nervosa di dunia ini. Penulis sangat heran melihat body image seseorang dipengaruhi oleh iklan-iklan di televisi. Akan tetapi, setelah merenungkan beberapa saat ternyata memang benar bahwa paparan dari televisi secara perlahan-lahan mengubah standar kecantikan yang penulis bayangkan. Misalnya, bukan bermaksud rasis, tetapi penulis sulit sekali melihat bahwa wanita yang berkulit gelap sebagai wanita yang cantik, kecuali beberapa artis seperti Beyonce Knowles dan Rihanna.

Ya, memang benar iklan telah mengubah banyak sekali aspek kehidupan manusia.

Tentu pemikiran seperti ini berada dalam pemikiran banyak wanita, khususnya standar kelangsingan. Paparan iklan mengenai wanita yang harus kurus untuk mendapatkan kebahagiaan mempengaruhi pandangan wanita tersebut. Selanjutnya, wanita tersebut diet yang kurang tepat, yaitu tidak makan sama sekali, untuk menurunkan berat badannya. Diet berlangsung terus menerus sehingga wanita yang tidak makan berhari-hari akhirnya mulai terbiasa untuk tidak makan. Hal ini terus menerus berlanjut dan berujung kepada gangguan makan anorexia nervosa. Suatu hal yang memprihatinkan memang.

Penulis menyadari bahwa standar kecantikan yang ditanamkan oleh iklan sulit sekali untuk dilepaskan begitu saja. Selain itu, standar kecantikan yang ditampilkan oleh iklan tidak 100 persen salah karena wanita yang terlalu gendut dapat mengalami masalah kesehatan juga. Namun, kadang-kadang penggambaran wanita dalam iklan cukup berlebihan. Tentu penggambaran yang masuk akal juga dibutuhkan.

Saat mengerjakan tugas Psikologi Perempuan, penulis tidak sengaja menemukan suatu artikel jurnal yang membahas mengenai perjuangan para feminis untuk menghilangkan iklan-iklan seperti ini. Namun, seorang feminis bernama Naomi Wolf beranggapan bahwa ketika suatu ideologi yang menguatkan diri wanita muncul di permukaan. Beberapa saat kemudian, menurut Naomi Wolf, akan muncul ideologi lain yang merendahkan diri wanita.

Secara tidak langsung, Naomi Wolf mendukung pandangan feminis radikal bahwa untuk menghilangkan ketidakseimbangan antara pria dan wanita hal yang harus dilakukan adalah wanita harus menjajah pria. Akan tetapi, penulis tetap bertanya-tanya apakah harus benar-benar dilakukan penjajahan?

Akhir dari tulisan ini, penulis yakin bahwa suatu hari nanti mungkin saja terjadi perubahan-perubahan di dunia ini mengenai pencitraan wanita. Akan tetapi, perubahan seperti apa yang terjadi tidak ada yang akan tahu.

18 November 2012

Tidak ada komentar:

Posting Komentar