Senin, 19 November 2012

LOVE AND APPRECIATE YOUR BODY (Shanti Leli Umboh)


Kepuasaan seseorang terhadap tubuh yang dimilikinya merupakan suatu hal yang penting. Tubuh dapat mencerminkan diri orang itu sendiri. Akan tetapi, tubuh juga dapat merusak diri orang itu sendiri dengan mulai berpikiran yang menyimpang dalam menangani masalah tubuh, misalnya melalui operasi plastik (plastic surgery). Hal lain yang dapat merusak diri seseorang ialah ketidakpuasaan terhadap tubuhnya sendiri. Ketidakpuasan tubuh merupakan ketidakpuasan seseorang terhadap salah satu bagian tubuh secara spesifik atau secara keseluruhan. Ketidakpuasan tubuh akan mengganggu body image dan self-esteem yang dimiliki individu.

Body image merupakan evaluasi terhadap penampilan tubuh. Body images sangat mempengaruhi self-esteem seseorang. Self-esteem adalah sikap evaluatif terhadap diri sendiri, bagaimana kita menghargai diri, menerima diri, dan menentukan kemampuan keyakinan individu sebagai seorang yang mampu. Self-esteem pasti dimiliki oleh semua orang, namun besar atau kecilnya self-esteem yang dimiliki individu bergantung dari diri individu itu sendiri, apakah ia mau menghargai dirinya sendiri atau menolak dirinya. Self-esteem tidak hanya dapat dinilai dari tubuh saja, melainkan dapat dinilai dari prestasi, kecerdasan, religiusitas, dsb. Pandangan berbagai orang mengenai self-esteem berbeda-beda. Ada orang menganggap bahwa self-esteem dapat dinilai melalui prestasi yang telah dicapai serta pendidikan.

Ketidakpuasan seseorang terhadap tubuhnya dapat disebabkan oleh budaya. Banyak budaya yang ada dunia lebih menonjolkan bahwa perempuan cantik itu adalah perempuan yang memiliki tubuh kurus. Hal ini pun membawa banyak persepsi yang salah bagi para perempuan kebanyakan. Perempuan mulai melakukan diet yang salah yang mengakibatkan gangguan makanan, seperti bulimia dan anoreksia. Padahal dalam budaya tertentu, seperti Amerika, memiliki budaya makanan yang banyak dan beragam. Kenyataan ini sangat bertolak belakang dengan persepsi mengenai tubuh seorang perempuan sehingga mengakibatkan ketidakpuasan tubuh.

Melalui tubuh pula, suatu produk dapat dipasarkan. Hal ini dapat kita lihat melalui iklan. Banyak iklan yang memasang wanita cantik sebagai icon dari produknya, dimana wanita tersebut memiliki tubuh yang langsing dan berparas cantik. Hal ini dapat  memicu terjadinya eksplorasi sensualitas bagi perempuan dan kesalahan persepsi mengenai bentuk tubuh yang harus dimiliki oleh perempuan. Perempuan dijadikan sebagai model dan kemudian dianggap sebagai suatu alat yang bagus untuk bisa memasarkan produk. Contohnya iklan susu diet, dimana seorang perempuan menggunakan pakaian agak terbuka. Hal ini sebenarnya dapat memicu berbagai respon dari masyarakat. Ada yang menanggapinya sebagai suatu hal yang biasa saja dan tidak harus dipermasalahkan, tetapi beberapa orang merasa hal tersebut terlalu sensual. Berbagai tanggapan terhadap suatu iklan akan berbeda-beda dengan perempuan sebagai icon yang dipasangkan. Namun bergantung dari masing-masing orang untuk menanggapi iklan tersebut dan meresponinya. Pembuat iklan pun harus menyesuaikan iklan sesuai dengan produknya dan jangan mengekspos sensualitas perempuan secara berlebihan, tetap kreatif tapi pada jalur yang tepat.

Sebagai seorang perempuan, kita pun harus dapat menjaga diri kita sendiri. Janganlah menilai diri kita dengan tanggapan dari masyarakat. Memang tanggapan dan penilaian dari orang lain merupakan suatu hal yang penting, namun kita harus dapat menyaring tanggapan dan penilaian tersebut. Yang mana harus kita tetap pengan dan yang mana tidak harus kita dengar. Kembangkan juga rasa kepuasan terhadap tubuh sehingga dapat membangun self-esteem yang tinggi, karena dengan memiliki self-esteem yang tinggi maka kita akan bangga terhadap tubuh kita dan bisa memiliki masa depan yang cerah.

18 November 2012

Tidak ada komentar:

Posting Komentar