Minggu, 25 November 2012

Be Wise! Be Mature! (Catherine Prana)


Perempuan sangat rentan terhadap kasus kekerasan dalam rumah tangga… Banyak perempuan yang menjadi korban untuk kasus tersebut.. Kekerasan yang dimaksud di sini tidak sesempit kekerasan dalam arti fisik, seperti memukul saja, kekerasan yang dibahas kali ini mencakup kekerasan verbal atau psikologis, kekerasan seksual, dan kekerasan ekonomi… Ternyata kekerasan sangat beragam macamnya, kita sebagai kaum perempuan harus lebih sadar akan kekerasan di lingkungan sekitar kita, jangan sampai sudah menyandang status “korban” pun, masih tidak sadar bahwa itu merupakan bentuk kekerasan…

Kekerasan dalam rumah tangga itu sendiri sebenarnya dapat dicegah sejak masa berpacaran.. Kita harus lebih “menguji” pasangan kita dalam berbagai hal.. Saya senang dan sangat setuju ketika Bu Henny menjelaskan bahwa hubungan dengan rasa cemburu itu sebenarnya salah satu indikasi bahwa hubungan yang kita bina tidaklah baik.. Cemburu menandakan bahwa pasangan kita merasa insecure, sehingga ia harus menganggap orang lain adalah rival nya..  Ia merasa tidak aman, tidak percaya diri, menganggap dirinya selalu dikalahkan oleh orang lain.. Padahal dalam kehidupan kaum muda, yang digembor-gemborkan seringkali adalah cemburu itu tanda sayang, cemburu itu bumbu cinta..

Saya mempunyai sebuah kasus nyata berkenaan dengan pacar yang cemburuan.. Saya mengetahui kejadian teman saya yang sudah berpacaran sampai hampir empat tahun… Hubungannya pada awal-awal masa pacaran baik-baik saja, tetapi mulai masuk tahun ke 3 dan 4, pacarnya berubah menjadi overprotektif, bahkan teman saya ini dilarang bergaul dengan teman-temannya, padahal teman-temannya berjenis kelamin perempuan.. Ia marah kalau teman saya tidak mengikuti keinginannya,, Untungnya pada akhirnya teman saya ini lelah dan memutuskan untuk mengakhiri hubungannya dan terakhir sempat diketahui bahwa ternyata pacarnya itulah yang justru selingkuh dari teman saya ini..

Orang yang cemburuan bisa berubah menjadi overprotektif untuk membentengi dirinya, sebagai respon rasa cemburu yang ada dalam dirinya.. Cemburu dalam taraf yang parah dapat menjadi tanda bahwa di masa sesudah menikah nanti, ia dapat menjadi pelaku kekerasan.. Seperti contoh teman saya, pada awal-awal ia justru tidak menampakkan perilaku overprotektif semacam itu, tetapi semakin ke belakang, ia menunjukkan perilaku mengekang, dan parahnya lagi ia akan marah ketika keinginan atau kemauannya tidak dituruti,. Belum menikah saja sudah terlalu memaksakan kehendak.. Ia terlalu merasa memiliki teman saya sehingga ia merasa bisa memperlakukannya sesuai dengan keinginannya..

Hal-hal kecil seperti itulah yang harus kita ketahui, terkadang, hal-hal kecil itu lah yang membuat kita terjatuh.. sering kali karena itu berupa “hal kecil”, kita jadi tidak sadar akan keberadaannya.. Cemburu dapat menjadi bibit kekerasan nantinya walaupun memang tidak semua berakhir demikian.. Cemburu hanyalah tanda ketidakdewasaan yang ada pada diri seseorang.. Berhati-hatilah terhadap orang seperti ini kalau kalian nantinya tidak mau terjatuh lebih dalam.. Kalau kata Bu Henny, “mending nangis sekarang, daripada nanti nangis beredisi.. “ (hehehe)…. So, Be wise! Be mature!

19 November 2012

Tidak ada komentar:

Posting Komentar