Senin, 19 November 2012
Stres Pasca Melahirkan dan Gangguan Makan Pada Perempuan (Dionysius Dias Ardi Nugroho)
Pernikahan adalah harapan dan idaman setiap perempuan. Setelah menikah pasangan suami istri pasti ingin memiliki anak. Untuk melangsungkan pernikahan diperlukan persiidaapan yang matang, begitu juga dengan mempersiapkan kelahiran seorang anak (bayi). Bagi ibu yang tidak siap akan bingung harus berbuat apa setelah kelahiran anak pertama, yang lebih buruknya ibu itu akan mengalami depresi pasca melahirkan (DPM).
Seorang calon ibu perlu mengenal secara pribadi kapasitas dirinya. Perlu untuk konsultasi dengan suami agar suami dan istri dapat bekerja sama mempersiapkan kelahiran bayi. Jika ibu mengalami DPM, emosi akan menjadi tidak stabil. Seorang ibu perlu mendapat dukungan sosial dari suami atau keluarga. Langkah konkret yang perlu dilakukan yaitu suami menemani istri sepanjang proses hingga selesai melahirkan. Setelah bayi hadir, ibu mungkin bisa konsultasi kepada orangtua. Jika suami atau istri sibuk, bisa minta tolong orangtua untuk mengasuh anak. Jika memiliki uang yang lebih, baby sitter pun menjadi solusi yang baik untuk masalah ini
Jika DPM terjadi efek negatif akan muncul juga pada tubuh. Depresi dapat menybabkan sulit makan dan emosi yang tidak stabil. Jika emosi tidak stabil dan tubuh tidak sehat, anak dapat mengalami kekurangan nutrisi karena ASI kemungkinan akan terganggu. Semoga para pasangan baru mempersiapkan segala sesuatu dari proses pernikahan hingga kelahiran anak dan juga proses untuk mengurus anak agar istri tidak mengalami DPM.
Berikutnya adalah masalah yang muncul pada perempuan di usia remaja hingga dewasa awal. Seorang perempuan selalu menginginkan bentuk tubuh yang indah sehingga mengalami proses diet yang salah karena mengalami gangguan makan. Beberapa gangguan makan diantaranya anorexia nervosa, bulimia nervosa, dan binge eating.
Perempuan yang mengalami anorexia nervosa biasanya cenderung menolak makan karena merasa dirinya gemuk. Efek dari gangguan ini yaitu kekurangan nutrisi. Pada saat ingin diberi pertolongan, penderita merasa tidak ada yang salah dengan tubuhnya sehingga sulit ditangani. Biasanya cenderung terlambat untuk mengatasi gangguan ini.
Perempuan yang mengalami bulimia nervosa masih bisa ditolong karena penderita selalu memuntahkan makanan setelah makan. Kecenderungan untuk memuntahkan makanan lebih mudah untuk ditangani karena penderita sadar bahwa dirinya mengalami suatu masalah.
Terakhir adalah binge eating. Perempuan yang mengalami stres akan makan terus menerus sehingga berat badannya terus bertambah. Pesan terakhir, untuk para perempuan lakukanlah diet dengan cara yang benar, jangan berlebihan. Tubuh perlu nutrisi dan jangan melakukan olahraga ekstrem supaya tubuh tidak rusak. Konsultasi kepada dokter apabila ingin melakukan diet yang sehat.
12 November 2012
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar