Senin, 03 Desember 2012

As Woman (Reberta Oktavela)


Cantik itu relatif, cantik tidak hanya diukur dari wajah, dan bentuk tubuh saja. Cantik itu adalah bagaimana seseorang menghargai dan menjaga tubuh mereka. Jika seseorang mulai merasa dirinya itu ada suatu hal yang kurang, misalnya: kurang cantik, lemak dimana-mana mereka akan berusaha mencari cara untuk menutupi kekurangannya tersebut, dari mulai yang sederhana memakai produk perawatan anti aging, kosmetik, sampai ke bedah plastik. Ketidakpuasan tubuh adalah ketidakpuasan terhadap bagian spesifik pada tubuh (lengan, kaki, atau wajah). Ketidakpuasan tubuh ini biasanya berimplikasi pada karakteristik individu dan faktor sosial. Karakteristik individu dapat berupa BMI, self esteem, perilaku makan, dan dinamika keluarga, sedangkan pada faktor sosial budaya berupa media dan tekanan sosial untuk menjadi kurus pada perempuan dan otot-otot untuk laki-laki. Ketidakpuasan tubuh pada wanita mengarah pada gangguan makan yang berfokus pada penurunan berat badan. Efek negatif dari ketidakpuasan tubuh dapat mempengaruhi harga diri sehingga low self esteem, depresi, kecemasan, diet berlebihan, dan juga mempengaruhi kualitas hidup secara keseluruhan.

Salah satu penyebab seseorang mengalami ketidakpuasan tubuh adalah media, media biasanya memakai figur yang menarik untuk menarik perhatian konsumennya. Iklan kecantikan, susu penurun berat badan  misalnya, pada iklan tersebut dihadirkan sosok wanita yang sangat langsing dan sangat cantik. Iklan tersebut seolah-olah membuat wanita untuk takut menjadi tua, keriput, kehitaman, rambut rontok, dan paha yang gemuk. Kesempurnaan menjadi gambaran perempuan dalam iklan, sehingga seolah-olah hanya yang sempurna yang mampu menikmati hidup ini. Jika dilihat lebih cermat, kebanyakan produk yang diiklankan adalah memakai figur seorang wanita, hal ini tidak bisa dipungkiri karena wanita adalah pasar yang sangat besar bagi produsen, bisa dilihat dari sangat banyaknya produk kosmetik yang diciptakan untuk wanita, wanita selalu ingin tampil menarik, sehingga membuat wanita berbondong-bondong membeli produk tersebut agar tampil cantik. Faktor lain mengapa wanita kebanyakan menjadi figur iklan adalah wanita dianggap mampu menguatkan pesan iklan. Wanita merupakan elemen agar iklan mempunyai unsur menjual. Wanita dalam iklan akan menambah daya tarik masyarakat untuk menikmati pesan iklan.

28 November 2012


Tidak ada komentar:

Posting Komentar