Selasa, 04 Desember 2012
Kekerasan dalam Rumah Tangga (Elvandari Armen)
Semua perempuan yang belum menikah pasti mendambakan rumah tangganya kelak akan bahagia. Tetapi pada kenyataannya tidak jarang kekerasan dalam rumah tangga sering mewarnai kehidupan pernikahan. Memang kehidupan pernikahan memiliki masalah yang jauh lebih kompleks dibandingkan masa pacaran. Tetapi, mengapa semua masalah yang terjadi harus diselesaikan dengan tangan dan kekerasan? Mari telusuri lebih lanjut....
Suami yang melakukan kekerasan pada istrinya sebenarnya dapat dideteksi ketika masa pacaran. Mestinya selama masa pacaran, perempuan harus lebih realistis dan peka terhadap potensi kekerasan yang dilakukan pasangan. Misalnya, ketika pasangan sedang marah, apa yang ia lakukan? Apakah ia terbiasa untuk mengeluarkan kata-kata kasar atau membanting barang dan sebagainya? Bahkan apakah ia sering melampiaskan kemarahannya kepada kita? Atau yang lebih ekstrim, apakah ia berani melukai atau menyakiti kita? Jika pacar Anda seperti itu, coba Anda pertimbangkan dan tinjau kembali hubungan Anda.
Pasangan yang sudah melakukan kekerasan pada masa pacaran tidak perlu dipertahankan. Mengapa? Pada masa pacaran saja sudah menunjukkan kekerasan, apa lagi jika sudah menikah? Potensi-potensi kekerasan yang dilakukan pacar, harus dijadikan bahan pertimbangan sebelum menentukan langkah yang lebih serius. Tentunya kita tidak mau kehidupan pernikahan penuh dengan rasa takut dan khawatir, bukan? Cobalah realistis melihat sikap pacar, jangan terus menerus menutupi sikap buruknya. :)
1 Desember 2012
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar