Senin, 03 Desember 2012
Kasih iIbu Sepanjang Masa...., Kasih Anak? (Anita Lusiana)
Manusia yang hidup, kelak nantinya akan menua. Seperti orangtua kita, mereka akan semakin tua, di samping umur kita yang akan semakin bertambah. Orang tua kita, merawat kita hingga kita tumbuh dewasa. Semuanya diberikan, sekalipun nyawa sebagai taruhannya. Orangtua kita selalu mengajarkan kita saat kita tidak bisa apa-apa, orangtua kita selalu membuat makanan yang sehat dan enak untuk semua anaknya, orangtua kita selalu merapikan rumah di waktu senggangnya, padahal seharusnya di waktu sengganngnya adalah waktu untuk Beliau beristirahat karena sudah bekerja seharian untuk mengasuh kita.
Namun, adakalanya juga tubuh mereka menjadi lemah, dan tidak memiliki tenaga yang cukup seperti waktu Beliau muda. Namun, pernahkah kita berpikir, bagaimana cara membalas jasa kedua orangtua kita? Bisakah membalasnya dengan cara memberikan barang-barang mahal? atau bisakah dengan hanya memberikan uang yang berlimpah untuk digunakannya? Semua jawaban itu, tidak bisa! Orangtua kita hanya ingin diperhatikan, serta disayangi. Semua barang-barang mewah tidak berarti untuknya, karena sebenarnya, barang mewah yang Beliau punya hanyalah kita, sebagai anaknya.
Setelah puluhan tahun Beliau memberi pengorbanan yang sangat besar untuk kita, Mengapa saat mereka tua, kita berinisiatif untuk membuangnya ke tempat asing? Apakah karena mereka sudah tidak bisa lagi melayani kita sebagai "bos besar" di rumah? Sebuah tanda tanya besar muncul dikepala saya, bagi mereka yang dengan tega menempatkan orangtuanya ke Panti Werdha dengan alasan untuk membuat orangtuanya lebih bahagia.
Sekedar share sedikit, saya pernah pergi ke Panti Werdha yang ada di Jakarta Barat, sewaktu pelajaran Gerontologi, disana saya mendengar salah satu Oma yang bercerita, temannya meninggal karena penyakit katarak yang tidak disembuhkan. Sementara salah satu Oma menjadi Oma kesayangan di Panti tersebut, sehingga Oma itu selalu mendapat prioritas, entah karena apa.
Dari sini, kita dapat menyimpulkan bahwa kehidupan di Panti Werdha, jauh dari kata nyaman.
Jadi, sayangilah orangtua seperti sebagaimana mereka sangat menyangi kita. Jika mereka tidak ada, kita tidak akan ada di dunia ini.
Bagi orangtua, "Tidak ada tempat yang paling nyaman selain rumahnya sendiri".
28 November 2012
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar