Selasa, 04 Desember 2012
I love you, Mom and Dad. I will never leave you alone (Yohana Fabiola)
Ketika kecil, ayah dan ibu menimang kita dengan penuh sayang. Merawat dan membesarkan kita dengan penuh cinta. Menjaga kita ketika kita sakit. Memeluk kita ketika menangis. Sangat besar cinta orangtua kita kepada kita.
Ketika kita besar dan mulai hidup mandiri. Berkarier dan menjadi sukses. Mulai membina keluarga baru. Kita sibuk dengan semua urusan-urusan kita. Dan kita melupakan mereka, orangtua kita. Kita tidak lagi ingat untuk datang mengunjungi mereka, menanyakan kabar mereka, atau bahkan mengajak mereka berjalan-jalan.
Kita tidak peduli jika orangtua kita merasa kesepian. Kita tidak peduli jika tubuh orangtua kita mulai lemah dan tidak berdaya. Kita tidak lagi memperhatikan perasaannya. Apakah ia sudah makan? Apakah seluruh kebutuhannya terpenuhi dengan baik? Atau bahkan kita menjadi pelit dan tidak ingin membiayainya. Kita marah ketika ia mulai pikun dan menanyakan hal yang sama berulang kali. Kita jijik ketika ia muntah dan buang air sembarangan. Kita malu karena ia hanya tulang yang terbalut oleh kulit beserta segala kelemahannya
Kita lupa. Kita lupa bahwa ketika kecil orangtua kita lah yang merawat kita. Ibu yang selalu membuatkan makanan enak untuk kita makan. Ayah yang selalu mengajak kita bermain. Kita lupa bahwa mereka yang membersihkan kotoran kita, menjaga kita ketika sakit, mengelap air mata kita. Kita lupa semua itu.
Kita seperti anak durhaka yang tidak menghormati orangtua kita. Ibu yang melahirkan kita dan ayah yang membimbing kita.
Mereka adalah orangtua kita yang harus tetap kita hormati sampai kapanpun. Tanpa kehadiran mereka, tidak akan ada kita kita di dunia ini. Bagaimanapun keadaan mereka, mereka tetap orangtua kita dan selayakanya sebagai anak kita berbakti kepada mereka.
Ketika kecil, orangtua merawat kita dengan kasih sayang. Ketika kita besar dan mereka menjadi lansia, kita lah yang harus merawat mereka. Bukan dititipkan kepada panti werdha, bukan ditelantarkan dan membiarkan mereka mengurus dirinya sendiri. Bukan demikian. Mereka adalah orangtua kita, mereka berhak mendapatkan perhatian dan perawatan kita.
Terima kasih, Ma.
Terima kasih, Pa.
Untuk setiap cinta Mama dan Papa,
hingga sekarang 'ku beranjak dewasa
Tak kupunya sesuatu yang berharga
Untuk membayar jerih lelah kalian menjagaku
Hanya ucapan terima kasih yang tulus dari hatiku
serta doaku selalu untuk Mama dan Papa.
Terima kasih, Ma.
Terima kasih, Pa.
Aku sayang Mama dan Papa.
Sekarang dan selamanya.
2 Desember 2012
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar