Senin, 03 Desember 2012
Love Me Until The End (Aska Dzumalin)
Memasuki masa dewasa akhir artinya memasuki usia yang rentan dengan gangguan kesehatan maupun rasa kesepian (loneliness atau emptiness). Oleh karena itu, kita sebagai anak maupun cucu harus berusaha membuat mereka tetap senang dan menjaga mereka sampai akhir hayatnya.
Hidup damai dan sejahtera hingga tua adalah impian banyak orang. Semua orangtua menginginkan anak-anaknya untuk tetap hidup berada di sekitar mereka saat mereka tua nanti agar mereka tidak merasa kesepian atau ditinggal, meskipun mungkin mereka akan tetap merasa kesepian saat ditinggal oleh pasangan mereka, namun setidaknya mereka memiliki sanak keluarga yang dapat menemaninya dalam kegiatan sehari-hari seperti makan, jalan-jalan, dan lain-lain, sehingga ia tetap dapat merasakan kehangatan dari keluarganya.
Biasanya semakin tua, orang akan semakin seperti anak kecil, mudah rewel, mudah marah, dan lain-lain, mungkin karena hal-hal itulah banyak keluarga yang menitipkan orangtua (lansia) di panti werdha. Namun menurut saya, itu bukan alasan untuk menitipkan orangtua atau nenek-kakek ke panti werdha karena yang namanya keluarga itu seharusnya bisa mengasihi satu sama lain dari awal kelahiran hinggga akhir hayat, sehingga saya kurang menyetujui jika seorang anak atau cucu menitipkan orangtua atau kakek neneknya di panti werdha.
Mungkin saat di usia tua nanti, kita rentan dengan rasa kesepian, karena anak-anak kita sudah membangun keluarga intinya sendiri, dan mungkin saat di usia tua nanti kita sudah lebih dahulu ditinggal oleh pasangan kita, sehingga sangat mudah untuk kita juga merasa jenuh walaupun memiliki keluarga di sekitar kita. Oleh sebab itu, sangat dianjurkan bagi kita mulai dari usia sekarang untuk menyiapkan banyak hobi atau mengetahui hal-hal yang kita sukai agar dapat membantu kita menghabiskan hari tua kita. Selain hal-hal yang membuat kita senang, hendaknya kita juga semakin tua semakin mendekatkan diri dengan Tuhan Yang Maha Esa agar hidup terasa damai dan sejahtera.
“Family means no one gets left behind or forgotten.” - David Ogden Stiers
1 Desember 2012
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar