Senin, 03 Desember 2012

Humanity Not for Sale! (Ruth Kurnia Wulan)


    Human trafficking merupakan salah satu bentuk fenomena kejahatan yang melanggar norma dan hak asasi manusia. Perempuan dan anak-anak merupakan salah satu korban yang menjadi sasaran dalam fenomena tersebut. Pada salah satu sumber menyatakan bahwa ada beberapa negara-negara yang memiliki angka woman trafficking tertinggi, antara lain:Kuba, Iran, Korea Utara, Zimbabwe, Libya, Yaman, Sudan, dan Kongo. Perempuan-perempuan tersebut ditemukan di negara transit sebelum mereka diperdagangkan sebagai prostitusi di Eropa. Di Indonesia pun terdapat kasus-kasus human trafficking meskipun tidak sebanyak di negara-negara lain dan perempuan yang menjadi korbannya banyak ditemukan di negara-negara seperti Taiwan, Malaysia, Mesir, Amerika Serikat, China, dan lainnya.

     Perempuan dan anak-anak selalu menjadi sasaran utama dalam perdagangan manusia (human trafficking) karena dianggap mereka adalah kaum lemah dan tidak berdaya. Para perempuan dan anak-anak dibawah umur yang menjadi korban dari human trafficking tersebut, dipekerjakan dengan bidang pekerjaan yang tidak baik seperti prostitusi, mafia kejahatan, dan bentuk-bentuk pekerjaan lain yang merugikan. Isu tentang perdagangan perempuan dan anak-anak tersebut tidak akan dapat diperbincangkan jika tidak ada yang melaporkannya. Pelaporan tersebut terkait dengan adanya bentuk-bentuk kekerasan yang diterima terhadap para pekerja korban human trafficking. Akibat yang diterima bagi mereka yang menjadi korban tentunya tidak pernah dipertanggungjawabkan dengan baik oleh pihak-pihak yang bersangkutan. Dampak buruk yang biasanya dialami adalah kekerasan fisik yang dapat mengakibatkan kematian ataupun penyakit serius lainnya, stres, miskin, dan jenjang pendidikan terhenti. Perempuan dan anak-anak yang diperdagangkan relatif berusia muda dan mereka harus bekerja dengan waktu kerja diluar ketentuan yang ada, jelas saja pasti pendidikan mereka menjadi terganggu padahal mereka masih perlu banyak didikan moral maupun pengetahuan yang harus didapatkan untuk kehidupan mereka kedepannya.
     Globalisasi dan perkembangan di segala bidang dan juga tuntutan hidup meningkat yang menyebabkan akhirnya setiap individu menghalalkan segala cara untuk mendapatkan keuntungan sebesar-besarnya hingga rela untuk memperdagangkan anak ataupun keluarganya sendiri demi kepentingan diri sendiri. Butuh adanya kesadaran yang berasal dari dalam diri setiap individu untuk hidup tanpa keegoisan dan peduli dengan kehidupan sesamanya. Anak-anak merupakan generasi penerus kehidupan yang seharusnya dijaga dan dipelihara dan juga dididik dengan baik agar dapat menjadi pemimpin yang baik di masa depan bukannya berada di jalanan ataupun tempat yang tidak tepat untuk mencari uang untuk orang lain. Begitu juga dengan perempuan, mereka ada bukan untuk dijual kepada bangsa lain ataupun orang lain, mereka ada juga untuk dipelihara dan dilindungi dan mereka bukanlah kaum lemah yang dapat ditindas. Kita semua sebagai makhluk sosial seharusnya dapat bekerja sama untuk saling menjaga dan melindungi. Sadarilah bahwa kita semua saling membutuhkan satu sama lain. bagaimana jika didunia ini hanya ada laki-laki saja atau hanya ada perempuan saja atau tidak ada anak-anak yang ada hanya ada orang dewasa...???? Pastinya tidak akan dapat terbayangkan apa jadinya nanti....

30 November 2012

Tidak ada komentar:

Posting Komentar