Selasa, 04 Desember 2012

Trafficking dan Lansia Perempuan di Panti Werdha (Sylvia Kristiani)

Women Psychology Class on Monday, 26-11-2012
Kelas Psikologi Perempuan minggu ini (pada 26 November 2012) membahas mengenai trafficking dan kekerasan terhadap lansia perempuan di Panti Werdha. Hal tersebut membuat saya berpikir bahwa perdagangan manusia bukan merupakan hal yang jarang terjadi pada akhir-akhir ini. Sering kita dengar adanya perdagangan manusia pada berita-berita di televisi, terutama perdagangan perempuan dan anak-anak.  Di antara kasus-kasus perdagangan tersebut, ada yang korbannya diculik, tetapi ada pula yang diberikan oleh pihak keluarga dengan alasan ekonomi. Mereka ada yang menjadi pekerja seks komersial, pembantu rumah tangga, bahkan menjadi budak.
Kurangnya pengawasan dan tindakan tegas dari pemerintah membuat perdagangan terhadap manusia semakin marak terjadi. Hal tersebut membuat orangtua menjadi cemas terhadap keselamatan anak mereka. Para orangtua takut kalau anak mereka akan diculik dan diperdagangkan sehingga mereka dituntut untuk dapat lebih melindungi anak atau keluarga mereka. Walaupun demikian, hal tersebut bukan berarti hanya orangtua yang berperan dalam mencegah terjadinya trafficking, tetapi dibutuhkan juga kerjasama dari masyarakat dan dari berbagai pihak agar perdagangan terhadap manusia sungguh-sungguh dapat dihindari.
Pada pembahasan mengenai kekerasan terhadap lansia perempuan di Panti Werdha, saya mendapatkan banyak pelajaran dari pembahasan tersebut. Saya menjadi berpikir dan bertanya-tanya mengenai bagaimana perasaan para orangtua yang berada di sana, saya ingin tahu bagaimana hubungan mereka dengan anak-anaknya yang mengirim mereka ke sana, dan apa yang ada di pikiran anak-anaknya sampai mereka mengirimkan orangtua mereka ke panti jompo, serta bagaimana kehidupan yang didapatkan para orangtua yang berada di panti jompo.
Namun, pelajaran yang paling berharga bagi saya adalah saya tidak akan mengirim orangtua saya ke dalam panti jompo. Sebagus dan sebaik apapun fasilitas ataupun pelayanan yang diberikan oleh panti jompo tersebut, saya tetap tidak akan melakukannya. Bagi saya, lebih baik saya sedikit sibuk tetapi orangtua saya masih berada bersama saya, daripada berada di panti jompo karena orangtua saya telah melakukan hal yang sama terlebih dahulu kepada saya ketika saya belum dapat melakukan apa-apa.
 
4 Desember 2012

Tidak ada komentar:

Posting Komentar