Kelas
Psikologi Perempuan minggu ini (pada 26 November 2012) membahas mengenai trafficking dan kekerasan terhadap
lansia perempuan di Panti Werdha. Hal tersebut membuat saya berpikir bahwa perdagangan
manusia bukan merupakan hal yang jarang terjadi pada akhir-akhir ini. Sering
kita dengar adanya perdagangan manusia pada berita-berita di televisi, terutama
perdagangan perempuan dan anak-anak. Di antara
kasus-kasus perdagangan tersebut, ada yang korbannya diculik, tetapi ada pula
yang diberikan oleh pihak keluarga dengan alasan ekonomi. Mereka ada yang
menjadi pekerja seks komersial, pembantu rumah tangga, bahkan menjadi budak.
Kurangnya
pengawasan dan tindakan tegas dari pemerintah membuat perdagangan terhadap
manusia semakin marak terjadi. Hal tersebut membuat orangtua menjadi cemas
terhadap keselamatan anak mereka. Para orangtua takut kalau anak mereka akan
diculik dan diperdagangkan sehingga mereka dituntut untuk dapat lebih
melindungi anak atau keluarga mereka. Walaupun demikian, hal tersebut bukan
berarti hanya orangtua yang berperan dalam mencegah terjadinya trafficking, tetapi dibutuhkan juga
kerjasama dari masyarakat dan dari berbagai pihak agar perdagangan terhadap
manusia sungguh-sungguh dapat dihindari.
Pada
pembahasan mengenai kekerasan terhadap lansia perempuan di Panti Werdha, saya
mendapatkan banyak pelajaran dari pembahasan tersebut. Saya menjadi berpikir
dan bertanya-tanya mengenai bagaimana perasaan para orangtua yang berada di
sana, saya ingin tahu bagaimana hubungan mereka dengan anak-anaknya yang
mengirim mereka ke sana, dan apa yang ada di pikiran anak-anaknya sampai mereka
mengirimkan orangtua mereka ke panti jompo, serta bagaimana kehidupan yang
didapatkan para orangtua yang berada di panti jompo.
Namun,
pelajaran yang paling berharga bagi saya adalah saya tidak akan mengirim
orangtua saya ke dalam panti jompo. Sebagus dan sebaik apapun fasilitas ataupun
pelayanan yang diberikan oleh panti jompo tersebut, saya tetap tidak akan melakukannya.
Bagi saya, lebih baik saya sedikit sibuk tetapi orangtua saya masih berada
bersama saya, daripada berada di panti jompo karena orangtua saya telah
melakukan hal yang sama terlebih dahulu kepada saya ketika saya belum dapat
melakukan apa-apa.
4 Desember 2012
Tidak ada komentar:
Posting Komentar