Rabu, 07 November 2012

makan saja kok repot? (Dionisius Ferdi Weros)


Gangguan makan merupakan gangguan psikologis yang mungkin paling banyak dibahas saat ini, terdapat dua gangguan yang paling sering dibahas yaitu anorexia dan bulimia nervosa. Kedua gangguan ini dapat mempunyai dampak yang besar bagi penderitanya, khususnya anorexia nervosa, yang dapat menyebabkan malnutrisi berujung kematian.

Gangguan makan sendiri sangat terkait dengan citra tubuh yang terdistorsi yang dialami oleh penderitanya. Penderita kedua gangguan ini merasa bahwa mereka gendut ketika tubuh mereka sebenarnya mungkin saja tidak bermasalah. Mereka tetap berkeinginan untuk semakin kurus di saat tubuh mereka sebenarnya terlalu kurus. Hal ini lebih terlihat pada penderita anorexia nervosa.

Pada sisi lainnya, penderita bulimia nervosa mengalami depresi pada usahanya untuk menurunkan berat badannya. Mereka makan banyak dan pada saat yang bersamaan melakukan olahraga berlebihan serta berusaha untuk memuntahkan makanan mereka, kadang-kadang mereka menggunakan obat pencahar secara berlebihan. Dengan keadaan berat badan yang naik turun dan keinginan untuk menjadi kurus tentu akan membuat mereka mengalami depresi. Tenggorokan mereka bisa saja rusak karena memuntahkan makanan secara terus menerus. Kedua gangguan makan tersebut sangat berbahaya karena dapat menyebabkan efek negatif terhadap tubuh penderitanya.

Gangguan makan lain yang menjadi perhatian banyak ilmuwan saat ini yaitu binge eating disorder. Penderita gangguan makan ini akan berusaha untuk makan terus menerus, bahkan dalam jumlah yang besar. Mereka akan makan ketika mereka merasa sedih. Kegiatan makan menjadi pelarian mereka untuk mengatasi masalah mereka. Binge eating disorder terkait erat dengan obesitas, meskipun belum tentu penderita gangguan makan tersebut. Obesitas terkait dengan banyak sekali penyakit berbahaya seperti penyakit jantung, stroke, diabetes, dan lain-lain. Sama seperti gangguan makan lainnya, gangguan ini harus ditangani lebih lanjut.

Gangguan makan apa pun harus menjadi perhatian kita saat ini, kita tidak dapat mendiamkan gangguan-gangguan ini. Bantuan profesional harus dilakukan ketika gangguan makan semakin parah. Penulis menyimpulkan bahwa kegiatan makan adalah suatu kegiatan yang menyenangkan pada satu sisi terlalu banyak makan bukanlah hal yang baik, sisi lainnya terlalu sedikit bukanlah hal yang baik pula. Makanlah secukupnya dan cintailah tubuh kita apa adanya.

1 November 2012

Tidak ada komentar:

Posting Komentar