Rabu, 07 November 2012

Wanita Harus Tahu! (Dionisius Ferdi Weros)


Lupus? Istilah ini biasanya dikaitkan dengan tokoh utama novel remaja yang menjadi salah satu novel bestseller bertahun-tahun lalu. Saat ini, istilah ini lebih dikaitkan dengan penyakit berbahaya yang mengancam masyarakat kita, khususnya kaum hawa. Penyakit yang terkait dengan antibodi manusia menjadi perhatian masyarakat saat ini karena dapat menyebabkan kematian.

Beberapa tahun lalu, penulis tidak mengetahui keberadaan penyakit ini. Penulis pertama kali mengetahui keberadaan penyakit ini pada saat berada di tingkat SMA. Pada saat itu, penulis senang sekali pergi ke perpustakaan umum yang berada di dekatnya untuk membaca majalah. Penulis kebetulan membaca sebuah majalah gaya hidup wanita (kalau tidak salah Femina) yang membahas tentang penyakit tersebut di saat penyakit itu masih tidak diketahui oleh masyarakat luas. Penyakit ini mungkin dibahas majalah tersebut karena penyakit itu masih suatu fenomena misterius yang hanya dipahami lebih sering menyerang wanita.

Sekarang, fenomena lupus diketahui oleh masyarakat luas bahkan mulai diwaspadai kaum hawa. Akan tetapi, hingga saat ini masih belum diketahui secara menyeluruh mengenai penyakit ini.

Penulis pertama kali memahami hal apa yang dialami oleh penderita lupus melalui kegiatan gereja yaitu kegiatan retreat. Salah satu teman penulis beserta dengan ayah dan ibunya membagi pengalamannya bagaimana keluarganya menghadapi penyakit lupus yang diderita ibunya. Penulis merasa terharu mendengar cerita tersebut. Penyakit tersebut dimulai dengan rasa mudah lelah yang dialami oleh ibu teman penulis. Hal ini berlanjut dengan perawatan rumah sakit.

Ayah teman penulis terpaksa harus menjual berbagai barang untuk membayar pengobatan lupus. Lalu, ibu teman penulis sangat sulit untuk tidur tanpa kulit pisang karena rasa sakit di kulitnya yang terkelupas. Selain itu, hal-hal yang harus dihadapi oleh keluarga teman penulis setelah ibunya mulai sembuh dari penyakit lupusnya, seperti masalah ekonomi, emosi, dan lain-lain.

Dari cerita tersebut penulis merasa bahwa penyakit lupus dapat memunculkan berbagai macam dinamika psikologis di suatu keluarga. Hal yang paling penting yang penulis tangkap dari cerita tersebut adalah dukungan keluarga. Dukungan keluarga dapat mengurangi rasa sakit, baik fisik maupun emosional, yang dialami oleh penderita lupus. Selain itu, penulis sangat kagum dengan teman penulis mampu untuk mengasihi ibunya, walaupun kulit ibunya keriput karena efek negatif dari penyakit lupus.

Penyakit lain yang juga banyak dibicarakan masyarakat saat ini adalah kanker serviks. Penulis mendengar pertama kali kata kanker serviks melalui infotainment di televisi. Eva Celia, yang merupakan artis sekaligus putri Sophia Latjuba, mengungkapkan mengenai vaksinasi kanker serviks. Dia mengungkapkan mengenai biaya mahal untuk vaksinasi tersebut. Akan tetapi, seperti kata banyak orang, lebih baik mencegah daripada mengobati.

Kanker serviks terkait dengan virus HPV (human papilloma virus) dan biasanya ditularkan melalui hubungan seks yang beresiko serta tidak menjaga kebersihan alat reproduksi. Kedua hal ini tentu juga bagian dari pencegahan kanker serviks. Vaksinasi tentu adalah hal yang baik, tetapi kita tidak boleh lupa untuk menjauhi hubungan seks yang beresiko serta menjaga kesehatan reproduksi. Selain itu, dengan melakukan kedua hal tersebut tentu kita akan menjauhi pula berbagai macam penyakit yang ditularkan melalui seks yang beresiko.

Kedua fenomena ini yaitu kanker serviks dan lupus harus diketahui oleh para wanita karena kedua hal ini lebih umum dialami oleh para wanita (khususnya kanker serviks). Jika seorang wanita mengalami suatu gejala-gejala yang mencurigakan, maka alangkah baiknya segera memeriksakan diri ke dokter. Jika seorang wanita dapat melakukan pencegahan, maka akan lebih baik melakukan tindakan preventif.

31 Oktober 2012

Tidak ada komentar:

Posting Komentar