Rabu, 07 November 2012
Kanker Serviks dan Penyakit Lupus (Regina Fitagora)
KANKER SERVIKS
Kanker serviks disebut juga sebagai kanker leher rahim merupakan salah satu penyakit yang berbahaya khususnya pada perempuan. Kanker serviks tidak menular melalui jabatan tangan atau air liur, namun jika seseorang yang menderita kanker serviks melakukan hubungan seksual dapat menularkan human Papillomavirus. Jika seorang perempuan menderita kanker serviks tanda awalnya adalah keputihan yang berlebihan, warna pekat pada keputihan, dan memiliki bau pada keputihan tersebut. Dan kanker serviks ini dapat dialami oleh siapa saja bahkan sejak usia dini. Salah satu cara untuk mendektesi kanker serviks tersebut adalah dengan cara pampsmear namun cara ini hanya dapat dilakukan oleh seorang perempuan yang sudah melakukan hubungan seksual.
Setelah mendengar pembahasan tentang kanker serviks ini saya sedikit merasa takut dan merasa tidak gampang menjadi seorang perempuan dengan segala tantangan yang harus dihadapi. Untuk buang air kecil di toilet umum atau di toilet selain rumah sendiri harus sangat hati-hati dan sebaiknya memilih toilet yang bukan toilet duduk. Untuk menjaga kebersihan vagina pun tidak semua sabun dapat digunakan hanya sabun yang memiliki ph sesuai yang dapat digunakan. Saya juga pernah mendengar bahwa seorang perempuan tidak boleh memakai tisue untuk membersihkan daerah kewanitaannya karena tisue mengandung serbuk-serbuk putih yang dapat membahayakan daerah kewanitaan. saya juga pernah mendengar sebaiknya jika buang air kecil di toilet umum tidak menggunakan tisue yang sudah tersedia dalam toilet tersebut karena kelembabpan tisue tersebut sydah berbeda dan dapat berbahay untuk daerah kewanitaan. Air dalam toilet pun dapat menyebabkan bahaya, saya selalu diingatkan oleh mama saya agar tidak mencuci daerah kewanitaan menggunakn air yang sudah tertampung pada bak atau ember tapi lebih baik menggunakan air yang langsung keluar dari kran air tersebut. Saya selalu menjaga daerah kewanitaan dan setelah mendengar pembahasan ini pada kelas psikologi perempuan saya menjadi lebih ekstra untuk menjaga agar tidak menderita kanker serviks ataupun penyakit lainnya.
LUPUS
Istilah kata segala sesuatu yang kekurangan tidak baik dan segala sesuatu yang berlebihan juga tidak baik merupakan hal benar. Salah satu contohnya jika tubuh kita kekurangan antibody kita akan rentan terhadap penyakit dan dapat menderita kanker darah, namun jika kita memiliki antibody yang berlebihan pun kita dapat terserang penyakit yaitu penyakit lupus. Penyakit lupus merupakan suatu penyakit dimana adanya antibody yang terlalu berlebihan pada tubuh seseorang. penyakit ini ditandai dengan bintik-bintik merah atau ruam pada permukaan kulit. Penyakit lupus ini dapat mematikan penderitanya maka penyakit ini disetarakan dengan kanker.
Kelebihan antibody pada tubuh seseorang membuat antibody tersebut mulai menyerang dan merusak organ-organ tubuh, jaringan sel, mata, ginjal, paru-paru, dan lainnya. Penyakit lupus ini dapat di derita oleh siapa saja tanpa ada batasan usia dan jenis kelamin, penyakit lupus ini juga merupakan penyakit genetik atau penyakit bawaan.Perkiraan para ilmuwan hormon perempuan yaitu hormon estrogen merupakan salah satu penyebab penyakit lupus tersebut, dapat dilihat juga 9 dari 10 orang penderita lupus adalah perempuan.
Setelah mendengar penjelasan tentang penyakit lupus dalam kelas tersebut saya menjadi sedikit takut lagi. Pertama saya berpikir penyakit lupus benar-benar tidak berpengaruh dari jenis kelamin sampai saya bahwa hormon estrogen dapat menjadi salah satu penyebab penyaki tersebut dan saya mengetahui seorang teman saya perempuan meninggal akibat penyakit lupus tersebut. Jika dilihat dari gejala awal lupus yaitu adanya ruam merah pada kulit terutama hidung dan pipi sangat mungkin jika seorang perempuan yang menderita penyakit ini akan sangat stres atau deperesi karena setiap wanita selalu memperhatikan wajahnya dan ruam tersebut akan selalu mengganggunya dan terjadilah stres pada penderita. Saya juga merasa bahwa lupus adalah penyakita yang mematikan secara perlahan-lahan, kelebihan antibody tersebut mulai menggrogoti organ tubuh dan jaringan sel secara perlahan. Seperti yang saya lihat pada teman saya yang awalnya mengalami kelumpuhan pada kakinya dan terus sedikit demi sedikit pada organ lainnya dan akhirnya meninggal. Saya sangat berharap segera ditemukan obat-obatan atau cara pengobatan yang pasti bisa menyembuhkan penyakit lupus tersebut.
30 Oktober 2012
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar