Selasa, 05 November 2013

Kejujuran (Arfinah - 705130001)

Definisi Kejujuran
      Jujur adalah perilaku manusia secara ikhlas, tulus, dan berkata apa adanya Selain itu, jujur juga didefinisikan sebagai perilaku tidak curang (Kamus Besar Bahasa Indonesia [KBBI], 2008). Sesuatu dikatakan jujur bila terdapat tiga unsur, yaitu kebenaran, kebaikan, dan keguanaan. Artinya sesuatu hal harus sesuai dengan kenyataan, baik, dan berguna untuk diinformasikan. Jadi, kejujuran dapat didefinisikan sebagai gambaran keadaan adanya perilaku baik dari dalam diri seseorang untuk menginformasikan hal yang baik pula.
Faktor yang Memengaruhi Diri Bersikap Jujur                             
     Terdapat berbagai faktor yang memengaruhi seseorang untuk bertindak jujur. Faktor keluarga dan faktor lingkungan merupakan faktor yang paling penting. Di bawah ini adalah penjelasan mengenai faktor tersebut.
     Faktor keluarga. Dalam perkembangan anak, John Locke (dikutip dalam Gabriel, 2012) mengatakan bahwa “anak adalah pribadi yang masih bersih dan peka terhadap rangsangan-rangsangan yang berasal dari lingkungannya.” Ini berarti keluarga menjadi faktor penting untuk menentukan perilaku si anak sehingga si anak memiliki pondasi yang kuat untuk berperilaku baik.
     Dalam membentuk perilaku tersebut, orangtua harus membiasakan anak untuk berperilaku jujur sejak dini. Hal ini dapat dilakukan dengan mengajarkan anak untuk berkata apa adanya. Contohnya, ketika orangtua menyuruh anaknya berbelanja ke warung, si anak dibiasakan untuk berkata jujur mengenai harga belanjaanya tersebut. Selain itu, orangtua juga dapat memberikan reinforcement positive  supaya si anak dapat mempertahankan perilakunya. Sebagai contoh, memberikan es krim, uang jajan, atau mainan kesukaannya.
     Faktor Lingkungan. Faktor lingkungan juga memengaruhi perilaku anak untuk jujur. Di lingkungan sosial, si anak akan banyak bertemu dengan berbagai macam orang dan latar belakang yang berbeda-beda. Dalam kenyataanya, tidak semua orangtua mengajarkan perilaku jujur kepada anak-anaknya. Oleh karena itu, si anak perlu diberi pondasi yang kuat supaya dapat selektif memilih teman.
Dampak Kejujuran
     Seseorang yang berperilaku jujur pasti memiliki banyak manfaat dari perilakunya tersebut. Manfaat tersebut antara lain (a) lebih sehat dan bahagia, (b) optimis, (c) dipercaya orang lain, dan (d) mendapat pahala dari Allah.
     Pertama, sikap jujur akan membawa manusia menuju hidup yang sehat dan bahagia. Hidup sehat bukan hanya berasal dari olahraga dan makanan yang sehat, melainkan perlu juga memerhatikan kesehatan secara psikologis. Menurut penelitian yang dilakukan oleh Anita Kelly, profesor psikologi dari Notre Dame mengatakan bahwa “bila kita mengurangi jumlah kebohongan yang kita lakukan sebenarnya kita bisa mencapai kepuasan hidup yang lebih tinggi” (Anna, 2012). Ini berarti, semakin sering orang bersikap jujur semakin sering pula orang tersebut akan puas dan mengarah menuju kebahagiaannya.
     Selain manfaat fisik yang diperoleh, jujur juga akan membawa keadaan mental yang baik. Seseorang yang jujur akan terhindar dari stress dan depresi. Hal ini membuat seseorang dapat menjalin hubungan yang baik dengan sesamanya dengan lebih nyaman tanpa memikirkan beban dari kebohongannya.
     Kedua, sikap jujur juga akan membawa manusia untuk bersikap optimis. Orang yang jujur akan timbul rasa percaya diri dalam dirinya. Hal ini disebabkan tidak adanya beban yang dipikirkan orang tersebut sehingga akan menjadi lebih santai dan nyaman. Ketiga, dipercaya orang lain. Perilaku jujur akan membawa orang untuk berkata apa adanya sesuai fakta dan tidak bersikap curang. Sikap seperti inilah yang disenangi orang lain. Hal ini juga memengaruhi seseorang dalam bekerja. Setiap perusahaan tentunya akan mencari sosok karyawan yang jujur sehingga tidak terjadinya kecurangan yang dapat merugikan perusahaan.
     Keempat, mendapat pahala dari Allah. Di setiap agama mengajarkan orang untuk berperilaku jujur. Dengan berperilaku jujur, manusia akan terhindar dari dosa. Oleh karena itu, Allah tentunya akan memberikan pahala bagi kita yang bersikap baik dan jujur. 
Simpulan
       Jujur merupakan suatu tindakan yang sesuai dengan kenyataan. Terdapat faktor yang memengaruhi diri untuk bersikap jujur, yaitu faktor keluarga dan faktor lingkungan sebagai faktor yang paling memengaruhi. Akibat dari faktor tersebut, seseorang akan mulai melakukan tindakan yang diakhiri dengan dampak dari tindakan tersebut. Seseorang yang membiasakan dirinya bersikap jujur akan menjadi orang yang lebih sehat, bahagia, optimis, mudah dipercaya, dan mendapat pahala dari Allah.
Daftar Pustaka
Anna, L. K. (2012, Agustus). Orang jujur lebih sehat dan bahagia. Diunduh dari http://health.kompas.com/read/2012/08/06/1105358/Orang.Jujur.Lebih.Sehat.dan.Bahagia
Arfif, M. F., Mustakim, M. A. (2011). Sifat jujur: Makalah tentang sifat jujur pada diri sendiri dan orang lain. Diunduh dari http://aryfpersetan.blogspot.com/2011/12/contoh-makalah-tetang-jujur.html
Gabriel, A. (2012, Oktober). Psychology: Penerapan nilai kejujuran sejak usia dini. Diunduh dari http://amadeagabriel.blogspot.com/2012/10/penerapan-nilai-kejujuran-sejak-usia.html
Gramedia Pustaka Utama. (2008). Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Penulis.
Pengertian kejujuran yang menyeluruh . (2012). Diunduh dari http://suksesitubebas.com/2012/07/14/pengertian-kejujuran/
Widiyam. (2012, Oktober). From psychology with lovely heart. Diunduh dari http://psikologi-untar.blogspot.com/2012/10/kejujuran-widiyam-705120009.html
 
1 November 2013

Tidak ada komentar:

Posting Komentar