Rabu, 27 November 2013

Myth about Rape (Meylisa Permata Sari)


Pada kesempatan kali ini saya ingin membahas beberapa mitos tentang pemerkosaan.
1. Yang melakukan pemerkosaan adalah orang yang tidak dikenal
Jangan salah, justru survey membuktikan bahwa pemerkosaan justru lebih sering dilakukan oleh orang yang dikenal.
2. Hanya wanita saja yang diperkosa
Nope, pria pun dapat diperkosa, baik oleh pria lain maupun oleh wanita. Biasanya, wanita yang memperkosa pria terkait dengan perilaku seksual yang agresif dan memaksa untuk melakukan seks dan menggunakan kekerasan verbal.
Pria pun dapat memperkosa pria lainnya, namun biasanya jarang dilaporkan karena katanya mereka takut dianggap gay. Tidak hanya wanita saja yang merasa terhina, malu, dan depresi, pria juga mengalami hal ini jika diperkosa, bahkan pria akan lebih mungkin mempertanyakan orientasi seksualnya, dan merasa jika pemerkosa tersebut menganggapnya kurang “pria”
3. Alasan prostitutes yang melaporkan dirinya diperkosa adalah karena marah tidak dibayar.
Tidak, jika seseorang, apapun pekerjaannya, dipaksa melakukan hubungan seksual tanpa persetujuan, itu namanya diperkosa. Terkadang kita berpikir, “Loh, bukannya itu pekerjaan mereka?”. Memang sih itu perkerjaan yang mereka pilih, tapi mereka juga punya pilihan kan bagaimana hubungan seksual yang diinginkan, jangan mentang-mentang sudah bayar, dipikir dapat melakukan apa pun terhadap orang lain, kecuali memang dari awal sudah dikomunikasikan mau seperti apa melakukan hubungan seksualnya.
4. Tidak ada yang namanya pemerkosaan dalam pernikahan.
Beberapa orang mungkin beranggapan bahwa wajar jika seseorang memaksa pasangan (yang sudah menikah) untuk berhubungan seksual. Padahal jika ajakannya sudah ditolak, tidak ada alasan untuk memaksa, terlebih secara fisik untuk memenuhi kebutuhannya. Itu namanya hanya mementingkan diri sendiri, padahal jika pasangan suami-istri berhubungan seksual, harusnya dilandasi rasa cinta, dan ingin memuaskan pasangannya lebih dari ingin memenuhi kepuasan diri sendiri.
5. Hanya wanita muda yang diperkosa.
Ditemukan, ternyata ada nenek-nenek loh diperkosa, dan mereka cenderung lebih trauma saat diperkosa, karena pandangan konservatif tentang seksualitas. Alat kelaminnya pun telah mengalami perubahan (penipisan dinding vagina dan kurang pelumasan) yang meningkatkan resiko cedera fisik dan lebih sakit saat pemerkosaan dilakukan.
21 November 2013

Tidak ada komentar:

Posting Komentar