Rabu, 27 November 2013

Making Marriage Work for Dummies (Melia Wijaya)



Pernikahan . . . Marriage begins when the party over. Hal ini yang saya tangkap dariMaking Marriage Work for Dummies. Bagaimana pernikahan di tahun pertama merupakan tahun penyesuaian antar pasangan. Dari kebiasaan pasangan, me time-nya hingga ketika dia kelelahan. Memang tidak 24 jam bersama. Namun, saat membuka mata dan menutup mata pastinya ketemu dia kan? Apa jadinya bila salah satu pasangan menolak menciptakan chemistry

Satu kata. D I S A S T E R.

Coba kita bayangkan bersama, kamu menyapa pasanganmu “pagi babe/hon” dan pasangan hanya menjawab “hm..”. Apa yang terjadi selanjutnya? Mungkin didiamkan seharian, mungkin juga marah-marah. Lalu, hal apa yang diperlukan dalam pernikahan? Berikut beberapa hal yang perlukan:
Talk openly about your expectation about households. Hal-hal apa yang kita harapkan ada dalam kehidupan pernikahan dengan pasangan? Apakah kita ingin setiap pagi dibangunkan dengan secangkir kopi beserta sarapan pagi? Makan siang berdua? Suami yang memasak?
Kebiasaan. Kebiasaan yang kita anggap buruk belum tentu buruk juga menurut pasangan. Kita perlu mendiskusikannya. Kebiasaan mana yang tidak disukai pasangan? Mau tidak kita sebagai pasangan memperbaiki? Kadang hal ini memicu argumentasi. Di mana kita saling mempertahankan pandangan yang kita anggap benar. Pertengkaran merupakan hal yang wajar dan perlu dalam pernikahan supaya semakin mengenal pasangan hidup kita seperti apa. Pernikahan tanpa pertengkaran sama dengan good roommates.
Komunikasi. Ingatlah, laki-laki dan perempuan memiliki cara yang berbeda dalam menyampaikan pesan. Komunikasi laki-laki bersifat report (give story or piece of information,contoh: kemarin aku sama temenku jalan bareng) sedangkan perempuanrapport (friendly relationship or understanding, contoh: kemarin aku habis berantem sama pacar. Dia itu bla-bla-bla. Temannya? Minimal angguk-angguk). Banyak hal yang perlu dikomunikasikan, termasuk menu makan malam yang akan dikonsumsi bersama.Communication heart to heart is very strong in marriage.
Be honest with you needs. Apakah kita butuh pelukan? Butuh perhatian lebih dan mungkin sex lebih dari pasangan? Hal ini perlu diungkapkan kepada pasangan. Pasangan bukan cenayang yang bisa mengetahui apa yang ada dalam pikiran kita. Even you’ve been in relationship for years. Please, he/s is human being not mind reader.
Go out on a date once a week. Sudah menikah bukan berarti tidak butuh dating loh. Buatlah jadwal untuk dating berdua. Sekadar candle light atau nonton film bersama.
Bosan. Bila mendengar kata ini dari pasangan rasanya seperti tersambar petir. Dalam pernikahan hal ini juga terjadi. Lalu, bagaimana menyiasatinya? Dengan mencoba eksplorasi, mengenang kembali masa menyenangkan bersama pasangan atau mengambil cuti untuk berlibur berdua.
Selingkuh. Perselingkuhan muncul tidak hanya karena bosan. Dapat juga terjadi karena pasangan takut merasa tua, seks yang tidak memuaskan, rasa marah yang tidak diatasi dengan baik oleh pasangan dan merupakan cara untuk menarik perhatian pasangan. Bagaimana cara memperbaiki bila perselingkuhan sudah terjadi? Dibutuhkan cinta dan komitmen serta kedua belah pihak mau bersama-sama mengembalikan hubungan yang sudah terbangun sebelumnya.
Akhir kata, Pernikahan membutuhkan lebih dari cinta. Dibutuhkan Kompromi, Kepercayaan, Komitmen, Komunikasi dan Chemistry sehingga kehidupan pernikahan menyenangkan dan langgeng.
Semoga bermanfaat ^^

20 November 2013

Tidak ada komentar:

Posting Komentar