Perilaku seksual yang tidak wajar dialami
beberapa orang yang mengalami kelainan seksual atau yang disebut
paraphilias. Menurut DSM-IV-TR, paraphilia terdiri dari berbagai jenis diantaranya adalah:
1. Exhibitionism yaitu kelainan seks yang suka memperlihatkan organ kelamin kepada orang lain yang tidak ingin melihatnya dan juga suka melakukan autoeroticism (praktek seksual merangsang diri sendiri atau masturbasi) sambil memperlihatkannya kepada orang lain. Hal ini kebanyakan dilakukan oleh laki-laki, dan mereka melakukan di publik seperti kendaraan umum, di jalan, jembatan dan tempat ramai lainnya.
2. Fetishism yaitu orang yang mencapai kepuasan seksual dengan menggunakan
obyek bukan manusia, paling sering pakaian dalam perempuan, sepatu,
stocking, atau item pakaian lainnya.
3. Frotteurism yaitu perilaku seksual yang sering menggosok-gosokkan organ kelaminnya
kepada orang lain yang tidak menginginkannya. Perilaku ini sering
dilakukan pada saat sibuk, di tempat ramai seperti dalam bus, kopaja, dan di
kereta yang penuh sesak.
4. Pedofilia yaitu melakukan aktivitas seksual dengan anak kecil, umumnya di
bawah usia 13. Orang dengan pedofilia bisa tertarik
dengan anak laki-laki atau perempuan, walaupun hampir dua kali lipat
ketertarikan lebih banyak pada anak perempuan. Biasanya orang dengan
gangguan ini mengembangkan prosedur dan strategi untuk mendapatkan akses
dan kepercayaan anak-anak.
5. Masochism yaitu kelainan seksual yang melibatkan kesenangan dan kegembiraan yang diperoleh dari rasa sakit pada diri sendiri, baik yang berasal dari orang lain atau dengan diri sendiri. Gangguan ini biasanya terjadi sejak kanak-kanak atau menginjak remaja yang sudah mulai kronis. Orang dengan gangguan ini mencapai kepuasan dengan mengalami rasa sakit. Masokisme adalah satu-satunya kelainan paraphilia yang dialami oleh perempuan, sekitar 5 persen makosis adalah perempuan.
6. Sadism yaitu seorang individu yang mencapai kepuasan seksual dengan menyakiti
orang lain. Dalam teori psikoanalitik, sadisme terkait dengan rasa takut
pengebirian, sedangkan penjelasan perilaku sadomasokisme (praktek
seksual menyimpang yang menggabungkan sadisme dan masokisme) adalah
perasaan secara fisiologis mirip dengan gairah seksual. Kriteria
diagnostik klinis untuk kedua gangguan ini adalah pengulangan dari
perilaku selama setidaknya enam bulan, dan kesulitan yang signifikan
atau penurunan kemampuan untuk berfungsi sebagai akibat dari perilaku
atau terkait dorongan atau fantasi. Sadomasokisme bisa terjadi pada
laki-laki dan perempuan, baik heteroseksual dan hubungan homoseksual.
7. Transvestism yaitu gangguan ini dicirikan dengan laki-laki heteroseksual mengenakan
pakaian perempuan untuk mencapai respons seksual. Gangguan ini dimulai
pada saat remaja dan masih diam-diam (tanpa ingin diketahui orang lain),
dan kemudian saat beranjak dewasa mulai berpakaian perempuan lengkap
dan di depan umum. Sebagian kecil laki-laki dengan transvestic mungkin
mengalami dysphoria (ketidakbahagiaan dengan jenis kelamin
aslinya), yang melakukan pengobatan hormonal atau operasi
pergantian kelamin.
8. Voyeurism adalah paraphilia dimana seseorang menemukan kenikmatan
seksual dengan menyaksikan atau mengintip orang yang telanjang, membuka
baju, atau melakukan seks. Gangguan ini terjadi pada laki-laki dan yang
menjadi obyek orang asing. Orang dengan voyeurisme atau voyeur
berfantasi melakukan hubungan seks dengan korbannya, tetapi ia tidak
benar-benar melakukan itu. Voyeur mungkin mengintip orang asing yang
sama berulang-ulang, tapi jarang ada kontak fisik.
9. Zoophilia perilaku seksual yang melibatkan hewan. Perasaan seksual orang yang berfokus pada hewan piaraan seperti anjing, atau
hewan ternak seperti domba atau kambing.
6 November 2013
Tidak ada komentar:
Posting Komentar