Rabu, 27 November 2013

Awasi Diri Dari Pemerkosaan (Ivonne Tjendra)


  Akhir-akhir ini mungkin ada diantara kita yang kerap menjumpai berita-berita seputar kasus pemerkosaan, baik yang kita lihat di TV, koran, maupun artikel di internet. Maraknya kasus pemerkosaan yang terjadi di Indonesia membuat para perempuan perlu untuk menjaga dirinya agar terhindar dari bahaya pemerkosaan. Pemerkosaan adalah suatu bentuk hubungan seksual yang dilakukan di bawah paksa baik secara fisik maupun psikologis. Korban dari pemerkosaan biasanya adalah kaum perempuan. Untuk beberapa kasus, kaum lelaki dapat menjadi korban namun hal ini jarang terjadi. Dampak yang ditimbulkan pemerkosaan ini sangat berdampak pada fisik dan psikologis korban. Dampak fisik yang ditimbulkan diantaranya hilangnya nafsu makan, susah tidur, timbul berbagai macam penyakit seperi asma, gangguan pencernaan, sakit kepala, rasa sakit atau nyeri dibagian vagina dan lain-lain. Di samping dampak fisik juga terdapat dampak psikologis seperti trauma, frustasi, merasa tidak memiliki harga diri, merasa jijk pada diri sendiri, dan lain-lain. Dalam menghadapi korban yang mengalami kasus pemerkosaan, sebagai orang terdekat dari korban perlu memberikan dukungan, seperti dukungan moril seperti membantunya keluar dari perasaan yang menganggap bahwa dirinya sudah tidak berharga lagi, kemudian dapat memberikan dukungan tenaga dan waktu, dimana para korban pemerkosaan tentu memerlukan teman berbagi yang memiliki waktu khusus untuk mendengarkan segala keluh kesah dan perasaan mereka. Dalam berhadapan dengan korban kasus pemerkosaan sangat diperlukan kesabaran, karena proses sembuh atas dampak pemerkosaan merupakan waktu yang tidak singkat.


     Beberapa langkah mudah yang dapat kita lakukan untuk mencegahnya  kemungkinan pemerkosaan seperti mengurangi aktivitas di malam hari yang mengharuskan kita berada di tempat sepi dan gelap, bagaimana pun tempat ramai lebih aman dibandingkan denga tempat yang sepi. Kemudian meminta seseorang yang telah dipercayai untuk menemani kita, bila mengharuskan kita pergi di malam hari. Langkah berikutnya adalah dengan membekali diri dengan peralatan keamanan seperti paper spray, pisau kecil, semprotan air mata, dan lain-lain. Kita juga dapat menyimpan nomor panggilan cepat orang terdekat, agar dapat menolong ketika kita terjebak dalam situasi yang berbahaya. Hindari pula mengenakan pakaian yang terlalu terbuka pada tempat umum. Kasus pemerkosaan yang terjadi banyak yang berawal dari kendaraan umum yang cenderung tidak aman apalagi di malam hari, maka usahakan agar tidak menaiki kendaraan umum, terutama yang keamanannya tidak di dapat dipertanggungjawabkan. Semoga langkah-langkah mudah diatas dapat kita terapkan dalam kehidupan kita sehari-hari untuk meningkatkan pengawasan diri sendiri agar terhindar dari tindakan pemerkosaan.
20 November 2013

Tidak ada komentar:

Posting Komentar