Rabu, 13 November 2013

Sudah Benar atau Menyimpangkah Ekpresi Seksualnya? (Hanna Hadipranoto)

Pernah naik kendaraan umum dan melihat seseorang memamerkan alat kelaminnya disitu? Atau pernah melihat seseorang menggosok-gosokkan alat kelaminnya ke tubuh orang lain? Atau anda pernah mengalaminya sendiri? Lalu bagaimanakah respon anda ketika itu? Berteriak? Hanya diam dan pura-pura tidak tahu? Atau bagaimana? Bersikap tetap tenang, tidak berteriak, ketakutan atau histeris sebenarnya adalah respon yang sangat dianjurkan ketika menghadapi situasi seperti ini. Respon kaget, malu, takut, dan menjerit akan semakin membuat pelaku terangsang dan senang.
Nah para pembaca, taukah orang-orang yang sengaja memamerkan adalah orang-orang yang menderita parafilia, tepatnya ekhibisionisme. Sedangkan orang yang suka menggosok-gosokkan alat kelaminnya ke tubuh orang lain dikenal dengan istilah frotteurisme. Parafilia merupakan sebuah kelainan seksual, dimana seseorang tertarik dengan objek yang tidak biasa atau tidak wajar. Orang tersebut akan mengalami kepuasan seksual melalui stimulus yang tidak biasa atau tidak normal.
Lalu, kasus yang cukup sering terdengar juga di Indonesia adalah kasus pemerkosaan dimana terkadang pelakunya adalah seorang laki-laki tua dan korbannya adalah anak kecil yang masih berusia di bawah umur. Orang-orang yang melakukan hal ini termasuk memiliki kelainan dalam ekspresi seksual yang dikenal dengan istilah pedofillia. Nah para pembaca, sebagai informasi tambahan, pelaku pedofillia ini biasanya adalah orang-orang yang dekat dengan korban.
Apakah para pembaca juga pernah melihat orang yang suka memakai pakaian wanita? Orang-orang tersebut juga mengalami kelainan parafillia yang dikenal dengan istilah transvestism. Ada pula orang-orang yang mendapatkan kepuasan seksual dengan cara mengintip, seperti kasus-kasus yang menggunakan cara memasang camera di ruang ganti pakaian di pusat perbelanjaan. Gangguan ini dikenal dengan istilah voyeurism.
Nah ini kasus yang paling sering terjadi, KDRT (Kekerasan Dalam Rumah Tangga). Orang yang seringkali melakukan KDRT terhadap pasangannya untuk mendapatkan kepuasan seksual adalah mereka yang mengalami kelainan yang dikenal dengan istilah sadism. Lalu bagaimanakah dengan pasangannya? Alangkah baiknya ketika orang sadism memiliki pasangan yang juga akan mendapatkan kepuasan seksual dengan cara disakiti atau yang dikenal dengan istilah masochism. Jika pasangan ini saling bertemu, makan akan terjadi hubungan yang dikenal dengan istilah sadomasochism. Sebenarnya masih banyak jenis-jenis lain dari parafillia seperti zoophilia, fethism, necrophilia, dan yang lainnya. Namun disini saya tidak akan membahasnya satu per satu. Beberapa jenis parafilia di atas adalah beberapa jenis parafilia yang kasusnya cukup sering terdengar di negara kita.
Para pembaca, mungkin dari kalian akan bertanya-tanya apakah para pelaku parafillia ini adalah orang yang waras atau tidak. Sebagai informasi, mereka hanya memiliki kelainan dalam ekspresi seksualnya. Ekspresi seksual disini bukan ekspresi saat dua orang sedangt berhubungan seksual. Namun lebih kepada bagaimana cara mereka mendapatkan kepuasan seksual. Jika dari kalian memiliki pasangan atau teman terdekat yang juga mengalami parafillia, ada baiknya jika kita ajak untuk berkonsultasi kepada psikolog agar dapat segera ditangani, terutama bagi mereka yang dirasa sudah mulai menggaggu lingkungan atau membuat risih orang-orang di sekitarnya.

6 November 2013

Tidak ada komentar:

Posting Komentar