Body Image merupakan isu yang cukup hangat pada abad 21 ini khususnya kepada anak remaja. Dikarenakan body image sangat dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti:
1. Jenis Kelamin. Adanya stereotypes bahwajika pria dengan otot yang lebih besar akan membuat ia terlihat lebih percaya diri. Jika ia adalah perempuan maka badan tubuh yang langsing merupakan idealnya.
2. Usia. Semakin seseorang tua, maka caranya memandang dirinya berbeda saat ia pada usia-usia awalnya. Biasanya orang tuamengeluhkan tubuhnya yang melebar dan maju ke depan. Ketidakpuasan juga terjadipada anak remaja putri, biasa mereka mengeluh jika mereka terlalu gemuk atauterlalu banyak otot, dll.
3. Media Massa. Media menjadi pengaruh yangdapat membentuk budaya baru dalam masyarakat yang menjadi role-model dari perempuan-perempuan yang proporsional (ideal) bagilekuk tubuh seorang perempuan.
4. Keluarga. Keluarga merupakan cerminanpertama dari seorang anak bagaimana ia memandang dirinya secara khusus body image. Hal ini didapatkan salahsatunya melaluimodeling dan feedback dari orang tua menurut teori social learning.
5. Interpersonal. Hubungan dengan oranglain memiliki nilai dan kontak sosial yang berbeda-beda satu dengan yanglainnya. Salah satu pengaruh yang cukup kuat adalah sahabat, teman, pasangan,dan lingkungan bagaimana cara mereka dan kita memandang diri sebagaimanapersepsi, perasaan, dan penilaian juga berkorelasi dengan hakekat body image diri kita sendiri.
Dimensi Body Image
Cash (2000), mengemukakan pendapatnyadengan menyebutkan bahwa ada lima dimensi bodyimage, adalah (a) Appearance Evaluation (Evaluasi penampilan), yaitu mengukur evaluasi daripenampilan dan keseluruhan tubuh, apakah diri kita menarik atau tidak menarikserta memuaskan dan tidak memuaskan. (b)Appearance Orientation(Orientasi penampilan), yaitu perhatian individu terhadappenampilan dirinya dan usaha yang dilakukan untuk memperbaiki dan meningkatkanpenampilan dirinya. (c) Body Area Satisfaction (Kepuasanterhadap bagian tubuh), yaitumengukur kepuasan individu terhadap bagian tubuh secara spesifik, sepertiwajah, rambut, tubuh bagian bawah (pantat, paha, pinggul, kaki), tubuh bagiantengah (pinggang, perut), tubuh bagian atas (dada, bahu, lengan), danpenampilan secara keseluruhan. (d) Overweight Preocupation(Kecemasanmenjadi gemuk), yaitu mengukur kecemasan terhadap kegemukan, kewaspadanindividu terhadap berat badan, kecenderungan melakukan diet untuk menurunkanberat badan dan membatasi pola makan. (e)Self-Classified Weight(Pengkategorian ukuran tubuh), yaitu mengukur bagaimana individumempersepsi dan menilai berat badannya, dari sangat kurus sampai sangat gemuk.
Bagaimanacara kita untuk memandang Body Imagedengan positif:
1.Belajarlah untuk jujur terhadap diri sendiri dan terimalah sebagaimana kitadiciptakan sempurna adanya.
2. Janganjadikan suatu model sebagai idol yangmenjadi segala-galanya buat diri kita. Ingatlah bahwa hal itu adalahkesementaraan dan kesia-siaan.
3. Milikilahmental untuk bermetamorfosis yang memerlukan proses dalam bentuk tubuh yangproporsional dengan cara seperti, menjaga pola makan, mengkonsumsi makanan yangsehat (buah-buahan), berolah-raga teratur, istirahat yang cukup, dan minum airmineral kurang lebih 2,5 liter sehari.
4.Lakukan hobi yang membantu untuk terus meningkatkan daya kognitif dan motorik.
5.Jalinlah persahabatan yang dapat mendukung kita untuk semakin memandang diridengan naturalis, seperti keluarga, sahabat, dan teman.
Body Dysmorphic Disorder
Body Dysmorphic Disorder (BDD) dapatdiindikasikan dengan gejalaketidak-puasan tingkat tinggi terhadap tubuh, pemikiran negative atau hubungan kognisi terhadapbagian-bagian tubuh tertentu atau bahkan tingkatan yang tinggi dari penghindaran situasi sosial yang disebabkan kecemasanberlebih mengenai salah satu bagian dari tubuh.
Body Dysmorphic Disorder (BDD) mencakup pikiran, perasaan, perilaku dan hubungan sosial.Penderita Body Dysmorphic Disorder(BDD) biasanya memfokuskantidak hanya pada bagian tubuh tertentu, tetapi lebih ke bagian-bagian tubuh yang lain pula.Itulah yang membedakannya dengan eating disorder/bulimianervosa/anorexia nervosayang biasanya menyangkut gangguankecemasan mengenai ukuran dan berat badan. Bagian-bagian tubuh yang sering dikeluhkan dan dicemaskanadalah rambut, hidung, kulit, gigi, alat kelamin,struktur wajah, kaki, pipi, lengan, bibir, dagu, perut, pinggang, pinggul, paha, alis mata, kepala,telinga, dada, bekas luka, dan ukuran tinggi atau berat badan.
Gejala Penderita Body Dysmorphic Disorder (BDD) yangterlihat dari prilaku-prilakunya sehari-hari:
1. Secaraberkala mengamati bentuk penampilan lebih dari satu jam per hari atau menghindari sesuatu yang dapatmemperlihatkan penampilan, sepertimelalui cermin atau gambar.
2. Mengukur atau menyentuh kekurangan yang dirasakannya secara berulang-ulang.
3. Meminta pendapat yang dapat mengukuhkan penampilan setiap saat.
4. Mengkamuflasekan kekurangan fisik yang dirasakannya.
5. Menghindari situasi dan hubungan sosial.
6. Mempunyai sikap obsesi terhadap selebritis atau model yang mempengaruhi idealitas penampilan fisiknya.
7. Berpikir untuk melakukan operasi plastik.
8. Selalu tidak puas dengan diagnosis dermatologist atau ahli bedah plastik.
9. Mengubah-ubah gaya dan model rambut untuk menutupi kekurangan yang dirasakannya.
10. Mengubah warna kulit yang diharapkanmemberi kepuasan pada penampilan.
11. Berdiet secara ketat dengan kepuasan tanpa akhir.
Bagaimana mengatasi Body Dismorphic Disorder?
Saran Praktis:
a.Carilah saran dari seorang psikolog dan bukan seorang dokter ahli kecantikanatau ahli bedah operasi plastik.
b. Kecemasan ini tidak dapat ditanggung oleh diri sendiri, pergilahsetidak-tidaknya pada lingkungan terdekat seperti sahabat atau keluarga dansharingkan setiap kondisi perasaan dan pendapat anda.
c. Jauhkan setiap model-model atau konsumsi film-film yang mendukungmu untuk mengalamiketidakpuasan.
d. Cobalah terbuka dengan orang lain dan terimalah diri, bangunlah harga diri yangmemandang dengan positif setiap bagian tubuh. Kepada bagian tubuh yang lemah kita memberikan penghormatan khusus dan setiap bagian tersebut layak dan sejajar satu sama lain.
14 November 2013
2. Usia. Semakin seseorang tua, maka caranya memandang dirinya berbeda saat ia pada usia-usia awalnya. Biasanya orang tuamengeluhkan tubuhnya yang melebar dan maju ke depan. Ketidakpuasan juga terjadipada anak remaja putri, biasa mereka mengeluh jika mereka terlalu gemuk atauterlalu banyak otot, dll.
3. Media Massa. Media menjadi pengaruh yangdapat membentuk budaya baru dalam masyarakat yang menjadi role-model dari perempuan-perempuan yang proporsional (ideal) bagilekuk tubuh seorang perempuan.
4. Keluarga. Keluarga merupakan cerminanpertama dari seorang anak bagaimana ia memandang dirinya secara khusus body image. Hal ini didapatkan salahsatunya melaluimodeling dan feedback dari orang tua menurut teori social learning.
5. Interpersonal. Hubungan dengan oranglain memiliki nilai dan kontak sosial yang berbeda-beda satu dengan yanglainnya. Salah satu pengaruh yang cukup kuat adalah sahabat, teman, pasangan,dan lingkungan bagaimana cara mereka dan kita memandang diri sebagaimanapersepsi, perasaan, dan penilaian juga berkorelasi dengan hakekat body image diri kita sendiri.
Dimensi Body Image
Cash (2000), mengemukakan pendapatnyadengan menyebutkan bahwa ada lima dimensi bodyimage, adalah (a) Appearance Evaluation (Evaluasi penampilan), yaitu mengukur evaluasi daripenampilan dan keseluruhan tubuh, apakah diri kita menarik atau tidak menarikserta memuaskan dan tidak memuaskan. (b)Appearance Orientation(Orientasi penampilan), yaitu perhatian individu terhadappenampilan dirinya dan usaha yang dilakukan untuk memperbaiki dan meningkatkanpenampilan dirinya. (c) Body Area Satisfaction (Kepuasanterhadap bagian tubuh), yaitumengukur kepuasan individu terhadap bagian tubuh secara spesifik, sepertiwajah, rambut, tubuh bagian bawah (pantat, paha, pinggul, kaki), tubuh bagiantengah (pinggang, perut), tubuh bagian atas (dada, bahu, lengan), danpenampilan secara keseluruhan. (d) Overweight Preocupation(Kecemasanmenjadi gemuk), yaitu mengukur kecemasan terhadap kegemukan, kewaspadanindividu terhadap berat badan, kecenderungan melakukan diet untuk menurunkanberat badan dan membatasi pola makan. (e)Self-Classified Weight(Pengkategorian ukuran tubuh), yaitu mengukur bagaimana individumempersepsi dan menilai berat badannya, dari sangat kurus sampai sangat gemuk.
Bagaimanacara kita untuk memandang Body Imagedengan positif:
1.Belajarlah untuk jujur terhadap diri sendiri dan terimalah sebagaimana kitadiciptakan sempurna adanya.
2. Janganjadikan suatu model sebagai idol yangmenjadi segala-galanya buat diri kita. Ingatlah bahwa hal itu adalahkesementaraan dan kesia-siaan.
3. Milikilahmental untuk bermetamorfosis yang memerlukan proses dalam bentuk tubuh yangproporsional dengan cara seperti, menjaga pola makan, mengkonsumsi makanan yangsehat (buah-buahan), berolah-raga teratur, istirahat yang cukup, dan minum airmineral kurang lebih 2,5 liter sehari.
4.Lakukan hobi yang membantu untuk terus meningkatkan daya kognitif dan motorik.
5.Jalinlah persahabatan yang dapat mendukung kita untuk semakin memandang diridengan naturalis, seperti keluarga, sahabat, dan teman.
Body Dysmorphic Disorder
Body Dysmorphic Disorder (BDD) dapatdiindikasikan dengan gejalaketidak-puasan tingkat tinggi terhadap tubuh, pemikiran negative atau hubungan kognisi terhadapbagian-bagian tubuh tertentu atau bahkan tingkatan yang tinggi dari penghindaran situasi sosial yang disebabkan kecemasanberlebih mengenai salah satu bagian dari tubuh.
Body Dysmorphic Disorder (BDD) mencakup pikiran, perasaan, perilaku dan hubungan sosial.Penderita Body Dysmorphic Disorder(BDD) biasanya memfokuskantidak hanya pada bagian tubuh tertentu, tetapi lebih ke bagian-bagian tubuh yang lain pula.Itulah yang membedakannya dengan eating disorder/bulimianervosa/anorexia nervosayang biasanya menyangkut gangguankecemasan mengenai ukuran dan berat badan. Bagian-bagian tubuh yang sering dikeluhkan dan dicemaskanadalah rambut, hidung, kulit, gigi, alat kelamin,struktur wajah, kaki, pipi, lengan, bibir, dagu, perut, pinggang, pinggul, paha, alis mata, kepala,telinga, dada, bekas luka, dan ukuran tinggi atau berat badan.
Gejala Penderita Body Dysmorphic Disorder (BDD) yangterlihat dari prilaku-prilakunya sehari-hari:
1. Secaraberkala mengamati bentuk penampilan lebih dari satu jam per hari atau menghindari sesuatu yang dapatmemperlihatkan penampilan, sepertimelalui cermin atau gambar.
2. Mengukur atau menyentuh kekurangan yang dirasakannya secara berulang-ulang.
3. Meminta pendapat yang dapat mengukuhkan penampilan setiap saat.
4. Mengkamuflasekan kekurangan fisik yang dirasakannya.
5. Menghindari situasi dan hubungan sosial.
6. Mempunyai sikap obsesi terhadap selebritis atau model yang mempengaruhi idealitas penampilan fisiknya.
7. Berpikir untuk melakukan operasi plastik.
8. Selalu tidak puas dengan diagnosis dermatologist atau ahli bedah plastik.
9. Mengubah-ubah gaya dan model rambut untuk menutupi kekurangan yang dirasakannya.
10. Mengubah warna kulit yang diharapkanmemberi kepuasan pada penampilan.
11. Berdiet secara ketat dengan kepuasan tanpa akhir.
Bagaimana mengatasi Body Dismorphic Disorder?
Saran Praktis:
a.Carilah saran dari seorang psikolog dan bukan seorang dokter ahli kecantikanatau ahli bedah operasi plastik.
b. Kecemasan ini tidak dapat ditanggung oleh diri sendiri, pergilahsetidak-tidaknya pada lingkungan terdekat seperti sahabat atau keluarga dansharingkan setiap kondisi perasaan dan pendapat anda.
c. Jauhkan setiap model-model atau konsumsi film-film yang mendukungmu untuk mengalamiketidakpuasan.
d. Cobalah terbuka dengan orang lain dan terimalah diri, bangunlah harga diri yangmemandang dengan positif setiap bagian tubuh. Kepada bagian tubuh yang lemah kita memberikan penghormatan khusus dan setiap bagian tersebut layak dan sejajar satu sama lain.
14 November 2013
Tidak ada komentar:
Posting Komentar