Tahukah anda?? bahwa masih banyak orang
yang belum mengerti apa arti dari eksibisionisme atau mungkin banyak orang yang
sudah mengalami tetapi belum mengetahui bahwa yang dia alami adalah sebuah
tindakan eksibisionisme. Jadi apa itu eksibisionisme?
Eksibisionis berasal dari kata exhibition yang artinya pameran,
memamerkan atau mempertontonkan alat kelaminnya. Eksibisionis adalah merupakan dorongan fantasi seksual
secara terus-menerus dan mendesak yang melibatkan perilaku dimana individu
untuk memamerkan bagian genitalnya sendiri kepada orang asing yang tidak mau
melihatnya. Dorongan tersebut bertujuan untuk mengejutkan, menakuti, dikagumi,
atau menimbulkan rasa jijik pada orang yang menjadi sasaran. Eksibisionisme
adalah prefensi tinggi dan berulang untuk mendapatkan kepuasan seksual kepada
orang yang tidak dikenal yang tidak menginginkannya kadang kepada seorang anak.
Gangguan ini umumnya berawal di masa remaja dan berlanjut hingga dewasa.
Eksibisionis dapat terjadi pada pria maupun wanita. Pada pria, penderita
menemukan kepuasaan saat melihat perempuan terkejut melihat genitalnya.
Sedangkan pada wanita, penderita menemukan kepuasan melihat pria terangsang
saat melihat alat kelamin, payudara atau pantatnya. Beberapa eksibisionis
ditangkap atas kejahatan lain yang melibatkan kontak dengan korbannya.
Eksibionis melakukan masturbasi ketika berfantasi atu ketika benar-benar
memamerkannya. Eksibisionisme dapat dikategorikan sebagai paraphilia yang
tergolong aneh tapi tidak langka.
Bagi anda yang masih penasaran bagaimana contoh seseorang yang melakukan
Eksibisionisme, contoh kasus sebagai berikut:
Melissa sedang berjalan menuju kampusnya, di tengah jalan ia dipanggil dengan pengendara motor. Yang memanggil rupanya orang yang dibonceng. Melissa sangka orang ini mau menunjukan jalan. Rupanya orang itu berkata, “neng, tidur sama abang yuk”. Melissa langsung syok mendengarnya. Orang yang dibonceng tadi terus mengejar Melissa sambil mengeluarkan alat kelaminnya.
Setelah anda membaca tentang eksibisionisme dan melihat contoh salah
satu kasus pelaku eksibisionisme, pasti anda akan bertanya-tanya
bagaimana penanganan untuk pelaku tersebut? berikut adalah macam-macam
penanganannya:
- Terapi Psikoanalisis
Pandangan psikoanalisis adalah gangguan itu timbul karena
adanya gangguan karakter yang dahulu disebut gangguan kepribadian, sehingga
sangat sulit untuk ditangani dengan keberhasilan yang cukup memadai.
- Teknik Behavioral
Para terapis dari aliran behavioral mencoba untuk
mengembangkan prosedur terapeutik untuk mengubah aspek seksual individu. Terapi
aversif dilakukan dengan memberikan kejutan fisik saat seoseorang menunjukkan
perilaku yang berkaitan dengan parafilia. Metode lain, disebut satiation yaitu seseorang
diminta untuk bermasturbasi untuk waktu lama, sambil berfantasi dengan lantang.
Kedua terapi tersebut, apabila digabungkan dengan terapi lain seperti pelatihan
kemampuan sosial, dapat bermanfaat terhadap paedofilia, transvestisme,
eksibisionisme, dan transvestisme (Brownell, Hayes, & barlow, 1977; Laws
& Marshall, 1991). Cara lain yang dilakukan adalah orgasmic reorientation,
yang bertujuan membuat pasien belajar untuk menjadi lebih terangsang pada
stimulus seksual yang konvensional. Dalam prosedur ini pasien dihadapkan pada
stimulus perangsang yang konvensional, sementara mereka memberi respon seksual
terhadap rangsangan lain yang tidak konvensional. Terdapat pula teknik lain
yang umum digunakan, seperti pelatihan social skills.
- Penanganan Kognitif
Prosedur kognitif sering digunakan untuk mengubah pandangan
yang terdistorsi pada individu dengan parafilia. Diberikan pula pelatihan
empati agar individu memahami pengaruh perilaku mereka terhadap orang lain.
Banyak program penanganan yang memberikan program pencegahan relapse, yang
dibuat berdasarkan program rehabilitasi ketergantungan obat-obatan terlarang.
- Penanganan Biologis
Intervensi
biologis yang sempat banyak diberikan dua generasi yang lalu adalah dengan
melakukan kastrasi atau pengangkatan testis. Baru-baru ini, penanganan biologis
yang dilakukan melibatkan obat-obatan. Beberapa obat yang digunakan adalah
medroxyprogesterone acetate (MPA) dan cyptoterone acetate. Kedua obat tersebut
menurunkan tingkat testosteron pada laki-laki, untuk menghambat rangsangan
seksual.
2 November 2013
Tidak ada komentar:
Posting Komentar