Saat melakukan
hubungan seksual, umumnya manusia merespons pada rangsangan-rangsangan yang
diberikan oleh pasangannya. Terdapat empat fase respons seksual yang akan
dilewati yaitu fase excitement, plateau,
orgasm, dan resolution. Namun,
ada beberapa perbedaan yang dirasakan dan terjadi pada fase respons seksual
diantara pria dan wanita.
Pada wanita, fase
excitement dimulai dari adanya lubrikasi pada vagina. Pada fase ini dinding vagina
yang biasanya datar menjadi meluas dan biasa disebut dengan efek tenting. Fase excitement pada pria terjadi lebih pendek
daripada wanita, lelaki secara sengaja melepaskan upaya untuk memperpanjang.
Hal yang menyebabkan ini sering terjadi adalah karena kehilangan pembesaran di
penis atau berhenti ereksi. Selama fase
ini ukuran testis
menjadi 50% lebih
besar.
Fase kedua, yaitu
fase plateau pada wanita, menyebabkan
ukuran
payudara membesar dan puting wanita menjadi ereksi. Sementara itu pada beberapa pria, mungkin mengalami gejolak
seksual saat berhubungan seksual dengan pasangannya. Pre-ejakulasi mungkin
terjadi seperti keluarnya
cairan di penis laki-laki.
Setelah melewati
fase plateau, akan terjadi fase orgasme
pada wanita yang dicirikan seperti tubuh merinding, tidak terkontrol atau
mengalami kejang. Hal berbeda terjadi pada pria saat fase orgasme karena orgasme dan ejakulasi tidak
selalu terjadi bersama-sama. Ada
pria yang dapat orgasme tanpa
berejakulasi dan dapat beberapa kali orgasme
sebelum berejakulasi, tetapi
hal itu sangatlah jarang terjadi. Saat beberapa
detik akan terjadi
kontraksi di vas deferens, seminal
vesicles, dan prostate gland pada pria.
Kontraksi ini menyebabkan ejakolatory
inevitability, yaitu perasaan
ejakulasi ini tidak dapat dikontrol.
13 November 2013
Tidak ada komentar:
Posting Komentar