Sensuality in art (Ivonne Tjendra)
Apa itu sensualitas? Merujuk pada Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI),
sensualitas merupakan segala sesuatu yang berhubungan dengan hal badani bukan
rohani. Sensualitas dapat dikaitkan dengan dorongan, sikap, ekspresi seksual
yang ditunjukkan oleh seseorang. Lalu bagaimana dengan seni? Seni merupakan
salah satu bentuk dari ekspresi kreativitas dan imajinasi. Dimana di dalam
sebuah seni seseorang bebas berekspresi dan tidak ada batas, selama kebebasan
itu tidak mengancam kehidupan orang lain. Mungkin ada beberapa budaya yang
sangat menetang sensualitas di dalam sebuah seni, terutama di negara-negara
Timur Tengah. Bahkan di negara kita pun masih menganggap tabu adanya
sensualitas di dalam seni. Namun ada juga pihak yang mendukung bahwa sah-sah
saja di dalam sebuah seni. Misalnya sebuah lukisan seorang wanita yang sedang
menyusui anaknya, tentu ketika menyusui sang buah hati ibu tersebut tidak
menggenakan penutup atau pakaian dibagian payudaranya. Apakah hal tersebut
dilakukan pelukisnya semata-mata untuk menonjolkan unsur sensualitasnya saja? Padahal
belum tentu demikian adanya, ada hal lain yang perlu kita lihat lebih dalam. Bisa
saja lukisan tersebut ingin mengekspresikan kedekatan emosial yang ditimbulkan
dari aktivitas menyusui tersebut. Contoh yang lainnya seperti sebuah lagu yang
menceritakan keindahan tubuh seorang wanita, dimana sang penyair menyebut tubuh
wanita tersebut sempurna. Mungkin ada beberapa di antara kita mengganggap lagu
tersebut terlalu vulgar dan mengarah pada dorongan seksual yang ditimbulkan
dari lagu tersebut. Namun hendaknya kita melihat dari sisi lain pula, apakah
hanya bisa dilihat dari sisi itu sajakah? Menurut pandangan pribadi, saya
menilai lagu tersebut sebagai ungkapan kegaguman atas ciptaan dari Tuhan lewat
tubuh wanita yang memang sudah diciptakan begitu sempurna. Begitu pun dalam menilai
sensualitas di dalam sebuah seni, ada sisi lain yang perlu untuk dilihat bukan
hanya pada bagian seksualnya saja, ada beberapa aspek atau unsur lainnya dari
sebuah bentuk seni, tapi mengapa kita melihat dari satu aspek saja dari sekian
banyak aspek indah yang lainnya.
Penting juga dalam bagaimana mengemas seni yang mengandung sensualitas
dalam cara dan bentuk atau media yang lebih dapat diterima, serta mengandung
nilai seni yang baik dan tinggi. Pengaruh dari budaya juga perlu diperhatikan
karena akan memengaruhi apakah sebuah seni yang mengandung sensualitas dapat
diterima atau tidak. Tapi kembali lagi
pada persepsi masing-masing mengenai makna dari sensualitas itu sendiri.
13 November 2013
Tidak ada komentar:
Posting Komentar