Rabu, 13 November 2013

Depresi: pengertian, gejala, dan cara mencegahnya (Yusandi Rezki Fadhli)

Apakah depresi itu?
     Sebagian besar orang pernah merasa sedih atau tertekan pada suatu waktu. Depresi   merupakan gangguan suasana perasaan (mood) yang mempunyai gejala utama afek depresi, kehilangan minat dan kegembiraan, dan kekurangan energi yang menuju meningkatnya keadaan mudah lelah dan menurunnya aktifitas.

Bagaimana cara mengetahui gejala depresi?
      Menurut DSM-IV, depresi terjadi ketika Anda memiliki setidaknya lima dari gejala berikut ini, pada saat yang sama:
  • Hampir sepanjang hari merasa depresi, terutama di pagi hari,
  • Hampir setiap hari kelelahan atau hilang energi.
  • Hampir setiap hari merasa bersalah atau tidak berharga
  • Gangguan konsentrasi, keragu-raguan
  • Hampir setiap hari mengalami Insomnia (ketidakmampuan / sulit untuk tidur) atau hipersomnia (tidur berlebihan)
  • Hampir setiap hari merasa kehilangan minat atau kesenangan dalam kegiatan sehari-hari
  • Berulang kali memikirkan tentang kematian atau bunuh diri. Tidak takut akan kematian
  • Rasa gelisah
  • Penurunan atau kenaikan berat badan yang signifikan.
     Salah satu tanda utama dari depresi adalah suasan hati / perasaan yang sedih atau kehilangan minat dalam kegiatan yang biasanya Anda sukai. Untuk mendiagnosis depresi, tanda-tanda tersebut harus ada di sepanjang hari atau hampir setiap hari selama setidaknya dua minggu. Selain itu, gejala depresi perlu menyebabkan perasaan tertekan yang mendalam atau gangguan klinis yang signifikan. Namun perlu diperhatikan bahwa gangguan klinis tersebut bukan akibat efek langsung dari zat tertentu, misalnya pengobatan atau narkoba, serta bukan merupakan akibat dari kondisi medis, seperti hipotiroid. Terakhir, gejala yang terjadi dalam waktu dua bulan akibat kehilangan orang yang dicintai, tidak dianggap sebagai depresi klinis. 

Bagaimana mencegah depresi?
      Hanya sedikit penelitian mengenai pencegahan serangan pertama depresi. Tapi beberapa penelitian menunjukkan bahwa olahraga dapat membantu mencegah serangan pertama depresi. Olahraga juga dapat membantu mencegah depresi datang kembali (kambuh) dan mungkin dapat mengobati gejala-gejala depresi ringan. Jika Anda khawatir Anda mengalami depresi, segera berbicara dengan dokter Anda. Skrining rutin untuk depresi membantu menemukan depresi lebih dini, dan pengobatan lebih dini dapat membantu Anda lebih cepat sembuh. Anda mungkin dapat mencegah depresi dengan menghindari alkohol dan narkoba. Alkohol dan narkoba dapat memicu depresi, dan jika Anda sering menggunakannya, biasanya merupakan tanda bahwa Anda mengalami depresi.

Mencegah Depresi Datang Kembali
      Anda mungkin dapat mencegah depresi datang kembali (kambuh) atau menjaga  agar gejala Anda tidak semakin memburuk jika Anda:
  • Minum obat sesuai yang telah diresepkan dokter. Depresi sering kembali jika Anda berhenti minum obat atau tidak minum obat sesuai anjuran dokter Anda.
  • Tetap melanjutkan pengobatan Anda setelah gejala membaik. Dengan minum obat selama minimal 6 bulan setelah Anda merasa lebih baik, dapat membantu menjaga Anda dari kambuhnya depresi. Jika ini bukan pertama kalinya Anda mengalami depresi, dokter Anda mungkin ingin agar Anda minum obat lebih lama lagi. Anda bisa mendapatkan manfaat dari pengobatan jangka panjang dengan antidepresan.
  • Tetap melanjutkan terapi kognitif-perilaku setelah gejala membaik. Penelitian menunjukkan bahwa mereka yang meneruskan jenis terapi ini memiliki kemungkinan lebih kecil mengalami depresi kembali.
  • Makan makanan dengan diet seimbang.
  • Lakukan olahraga secara teratur.
  • Segera dapatkan pengobatan jika Anda melihat bahwa gejala depresi datang kembali atau semakin parah.
  • Memiliki pola tidur yang sehat.
  • Hindari obat-obatan dan alkohol.
     Maka dari itu semakin sehat dan kuat diri anda, semakin mudah pula anda mengatasi depresi tersebut. Namun sangatlah penting bagi anda untuk mengembangkan teknik pribadi anda untuk memonitor dan mengendalikan diri anda sendiri untuk mengubah pandangan serta pola pikir mengatasi depresi.
 
2 November 2013

Tidak ada komentar:

Posting Komentar