Rabu, 13 November 2013

Perempuan = Rentan (Gayatri Ardhinindya)

Seorang perempuan itu sangat rentan sekali terkena depresi. Mengapa? Karena secara garis besar, perempuan di didik dari kecil untuk menjadi pribadi yang diam ,kalem, halus, penyabar dan segala kelembutan lainnya. Tapi apakah setiap perempuan mampu menahan segala emosinya hanya di dalam diamnya itu? Tidak, sebenarnya mereka terganggu mulai dari afek (sesaat), hingga moodnya (tidak jelas & lebih lama).
Pada laki-laki yang mempunyai masalah atau perasaan yang tidak menyenangkan, mereka umumnya mengalihkan kepada aktivitas fisik yang berlebih, seperti olahraga ataupun pergi ke klub, sehingga merekapun cenderung untuk lebih mudah tergiur dengan hal-hal seperti alkohol ataupun rokok. Karena alkohol dan rokok itu adalah pengalihan dan pelampiasan yang membuat seorang laki-laki dapat melupakan stress atau masalahnya sejenak, tanpa terlihat oleh orang lain.
Insomnia, hypersomnia, berat badan berkurang/ bertambah tanpa diet, kekurangan energy, self-esteem buruk, psikomotor menurun, cepat lelah, lamban, tidak bisa melakukan aktivitas seperti biasa (konsentrasi, berpikir, membuat keputusan) dan ada pikiran untuk bunuh diri atau mati. Yang barusan saya sebutkan adalah ciri-ciri orang yang mengalami depresi. Untuk diagnosis Major Depressive Disorder (MDD), seseorang harus mengalami minimal 5 dari sekian banyak ciri-ciri tersebut, dan berlangsung minimal 2 minggu berturut-turut.
Ada juga gangguan lain yang bernama Dysthymic Disorders, nah pada gangguan ini cirinya hampir sama dengan MDD, tetapi bedanya, orang yang mengalami gangguan ini masih bisa melakukan aktifitas, walaupun murung, mereka juga tidak punya pikiran untuk bunuh diri/ mati dan ini berlangsung kurang lebih selama 2 tahun.
Depresi adalah kutub negatif dari Mood disorders. Sedangkan kutub positifnya ada Bipolar Disorders (Manic: seminggu-kronis ; Hypomanic: 4 hari-akut). Mengapa disebut positif? Karena simtom mania adalah kebalikan dari depresi, mereka tidak murung, malah mereka ini melakukan aktifitas terus menerus seperti tidak pernah lelah, ataupun bicara terus menerus walaupun tidak jelas, self esteem-nya pun tiba-tiba naik dan tiba-tiba turun. Bedanya mereka tidak mengalami delusi, halusinasi, dsb seperti Schizophrenia.
Selain depresi, wanita juga biasanya rentan dengan gangguan makan. Yang pertama ada Anorexia, dimana seseorang tidak mau makan sama sekali karena body-image yang salah, mereka tidak pernah menganggap berat badan ideal. Sampai pada tahap kronisnya badan mereka hanya tinggal tulang dan kulit, serta sangat beresiko untuk mati.
Yang kedua ada Bullimia, dimana seseorang mekan sebanyak-banyaknya, dan selanjutnya akan dimuntahkan ataupun meminum obat pencahar untuk mengeluarkan semua isi makanan tersebut. Misi orang bulimia ini bukan untuk menurunkan berat badan, tetapi menjaga agar berat badannya tetap stabil.
Yang ketiga ada Binge Eating Disorders, yaitu gangguan makan seseorang yang melahap segala makanan yang ada di depannya tanpa merasa lapar ataupun kenyang. Dalam hal ini, bisa  saja depresi menjadi penyebabnya, ataupun depresi menjadi akibatnya. Tidak menentu. (depresi sehingga banyak makan atau ngemil)
Nah dari semua yang telah saya jelaskan di atas, bisa dilihat bahwa perempuan sangat rentan terhadap segala hal mulai dari depresi (yang bisa berujung pada MDD ataupun Bipolar/Mania) serta gangguan makan. Untuk itu, baiknya seorang perempuan mempunyai teman-teman yang mendukungnya dengan benar, mempunyai tempat berbagi cerita, serta didukung dengan pendidikan & keluarga yang bisa mengarahkannya lebih baik juga. Karena disamping banyaknya treatment psikologi dan kognitif yang ada, lebih baik pencegahan ataupun pemulihan berlangsung dari lingkungan yang terdekat.
 
6 November 2013

Tidak ada komentar:

Posting Komentar