Seorang
perempuan itu sangat rentan sekali terkena depresi. Mengapa? Karena secara
garis besar, perempuan di didik dari kecil untuk menjadi pribadi yang diam
,kalem, halus, penyabar dan segala kelembutan lainnya. Tapi apakah setiap perempuan
mampu menahan segala emosinya hanya di dalam diamnya itu? Tidak, sebenarnya
mereka terganggu mulai dari afek (sesaat), hingga moodnya (tidak jelas &
lebih lama).
Pada
laki-laki yang mempunyai masalah atau perasaan yang tidak menyenangkan, mereka
umumnya mengalihkan kepada aktivitas fisik yang berlebih, seperti olahraga
ataupun pergi ke klub, sehingga merekapun cenderung untuk lebih mudah tergiur
dengan hal-hal seperti alkohol ataupun rokok. Karena alkohol dan rokok itu
adalah pengalihan dan pelampiasan yang membuat seorang laki-laki dapat
melupakan stress atau masalahnya sejenak, tanpa terlihat oleh orang lain.
Insomnia, hypersomnia, berat badan berkurang/ bertambah tanpa diet,
kekurangan energy, self-esteem buruk,
psikomotor menurun, cepat lelah, lamban, tidak bisa melakukan aktivitas seperti
biasa (konsentrasi, berpikir, membuat keputusan) dan ada pikiran untuk bunuh
diri atau mati. Yang barusan saya sebutkan adalah ciri-ciri orang yang
mengalami depresi. Untuk diagnosis Major
Depressive Disorder (MDD), seseorang harus mengalami minimal 5 dari sekian
banyak ciri-ciri tersebut, dan berlangsung minimal 2 minggu berturut-turut.
Ada
juga gangguan lain yang bernama Dysthymic
Disorders, nah pada gangguan ini cirinya hampir sama dengan MDD, tetapi bedanya, orang yang
mengalami gangguan ini masih bisa melakukan aktifitas, walaupun murung, mereka
juga tidak punya pikiran untuk bunuh diri/ mati dan ini berlangsung kurang
lebih selama 2 tahun.
Depresi
adalah kutub negatif dari Mood disorders.
Sedangkan kutub positifnya ada Bipolar
Disorders (Manic: seminggu-kronis ; Hypomanic: 4 hari-akut). Mengapa
disebut positif? Karena simtom mania adalah kebalikan dari depresi, mereka
tidak murung, malah mereka ini melakukan aktifitas terus menerus seperti tidak
pernah lelah, ataupun bicara terus menerus walaupun tidak jelas, self esteem-nya pun tiba-tiba naik dan
tiba-tiba turun. Bedanya mereka tidak mengalami delusi, halusinasi, dsb seperti
Schizophrenia.
Selain
depresi, wanita juga biasanya rentan dengan gangguan makan. Yang pertama ada Anorexia, dimana seseorang tidak mau
makan sama sekali karena body-image
yang salah, mereka tidak pernah menganggap berat badan ideal. Sampai pada tahap
kronisnya badan mereka hanya tinggal tulang dan kulit, serta sangat beresiko
untuk mati.
Yang
kedua ada Bullimia, dimana seseorang
mekan sebanyak-banyaknya, dan selanjutnya akan dimuntahkan ataupun meminum obat
pencahar untuk mengeluarkan semua isi makanan tersebut. Misi orang bulimia ini
bukan untuk menurunkan berat badan, tetapi menjaga agar berat badannya tetap
stabil.
Yang
ketiga ada Binge Eating Disorders,
yaitu gangguan makan seseorang yang melahap segala makanan yang ada di depannya
tanpa merasa lapar ataupun kenyang. Dalam hal ini, bisa saja depresi menjadi penyebabnya, ataupun
depresi menjadi akibatnya. Tidak menentu. (depresi sehingga banyak makan atau
ngemil)
Nah
dari semua yang telah saya jelaskan di atas, bisa dilihat bahwa perempuan
sangat rentan terhadap segala hal mulai dari depresi (yang bisa berujung pada
MDD ataupun Bipolar/Mania) serta gangguan makan. Untuk itu, baiknya seorang
perempuan mempunyai teman-teman yang mendukungnya dengan benar, mempunyai
tempat berbagi cerita, serta didukung dengan pendidikan & keluarga yang
bisa mengarahkannya lebih baik juga. Karena disamping banyaknya treatment psikologi dan kognitif yang
ada, lebih baik pencegahan ataupun pemulihan berlangsung dari lingkungan yang
terdekat.
6 November 2013
Tidak ada komentar:
Posting Komentar