Menikah mungkin adalah suatu hal yang dinantikan atau menjadi impian sebagian besar individu. Untuk hidup bersama dengan orang yang paling dicintai selama sisa hidup dan membangun sebuah keluarga yang bahagia adalah cita-cita terpendam bagi sebagian besar orang. Namun menikah tidak semudah membalikkan telapak tangan atau semudah tinggal bersama di bahwa satu atap. Pasangan yang menikah perlu mempertimbangkan banyak hal karena menikah berarti mempersatukan dua individu menjadi satu. Pasti akan ada banyak hal yang perlu diperhatikan dan disiapkan.
Pasangan yang hendak menikah sebaiknya benar-benar memantapkan hati satu sama lain. Pasangan harus benar-benar yakin untuk menjalani sisa hidup mereka bersama. Hal tersebut perlu dilakukan karena menikah adalah suatu komitmen yang harus dijaga sekali seumur hidup. Banyak pasangan yang pada akhirnya merasa terkejut pada saat menjalani kehidupan setelah menikah karena melihat kebiasaan pasangannya yang tidak terlihat pada saat berpacaran. Krisis inilah yang mungkin dihadapi oleh pasangan pada saat tahun-tahun pertama pernikahan. Kebiasann-kebiasaan buruk pasangan akan sangat jelas terlihat karena setelah menikah mereka akan tinggal bersama. Contoh sederhana mengenai kebersihan dan kerapihan rumah. Hal tersebut adalah hal sederhana namun sangat berpeluang besar untuk menimbulkan pertengkaran. Misalnya saja pada saat masih tinggal bersama orangtua, baju kotor dapat diletakkan dimana saja dan ada asisten rumah tangga yang merapikan. Namun pada saat telah menikah dan belum memiliki asisten rumah tangga, baju-baju kotor harus diletakkan di suatu tempat tertentu. Kebiasaan tanpa aturan tertentu yang telah terbentuk selama puluhan tahun dan harus berubah menjadi penuh aturan dalam hitungan bulan tentu perkara sulit. Apalagi pasangan lainnya tidak dapat bertahan dan terus memaksa suami/istri untuk mengikuti aturan satu sama lain. Konflik sederhana ini yang sering muncul pada awal-awal pernikahan. Masalah jam tidur, posisi tidur, lampu tidur, jam makan, kamar mandi, dan masih banyak lagi. Hal-hal yang dahulu dari kantong pribadi untuk diri sendiri berubah menjadi dari kantong pribadi untuk bersama. Segala hal harus berbagi dengan pasangan. Aspek-aspek inilah yang perlu di perhatikan oleh pasangan yang akan menikah.
Dalam cuplikan film dokumenter pada pertemuan minggu lalu menjelaskan bahwa keadaan ini wajar terjadi namun bagaimana caranya setiap pasangan berusaha untuk menghargai satu sama lain. Contoh lain mengenai komunikasi. Dalam film dokumenter tersebut dijelaskan bahwa pasangan terkadang menjadi bertengkar satu sama lain karena tidak dapat menyalurkan pikiran satu sama lain dan berakhir dengan diam. Kondisi diam tersebut yang sering kali menyebabkan salah paham khususnya kaum perempuan. Kaum perempuan memiliki kecenderungan untuk bercerita pada saat ada masalah namun kaum laki-laki cenderung hanya diam. jalan keluar yang terbaik dalam permasalahan ini kembali lagi kepada perilaku saling menghargai. Perempuan perlu menahan diri dan melakukan pendekatan kepada laki-laki dengan cara yang lebih hangat dan menunggu momen yang tepat untuk bertanya tentang masalah yang terjadi pada laki-laki. Sedangkan kaum laki-laki juga perlu membuat dirinya untuk belajar bercerita kepada pasangannya agar mendapatkan kelegaan atas masalahnya. Jika keadaan ini dapat tercapai, setiap pasangan dapat meminimalkan konflik yang timbul.
20 November 2013
Tidak ada komentar:
Posting Komentar