Pertemuan minggu lalu membahas dua hal yang sangat menarik
dalam kelas Psikologi Perempuan. Pembahasan yang pertama adalah mengenai
depresi. Dalam penjelasan dikatakan bahwa wanita lebih rentan mengalami depresi
dibandingkan pria. Hal tersebut juga telah dibuktikan melalui
penelitian-penelitian yang dilakukan oleh para ahli. Mengapa demikian? Hal
tersebut dikarenakan wanita memiliki hormon-hormon yang akan memicu
ketidakstabilan kondisi psikis dan emosi yang menyebabkan wanita akan sangat
berfokus pada suatu masalah. Banyak pihak yang mengasumsikan bahwa pria lebih
rentan mengalami depresi karena pria lebih cenderung untuk memendam masalah
mereka dan tidak mencari teman atau sahabat untuk “menumpahkan” emosi mereka.
Sedangkan wanita dianggap lebih mudah mengeluarkan emosi mereka dengan bercerita
kepada teman, sahabat, atau keluarga. Namun hal tersebut ternyata bukan menjadi
panduan dan acuan. Walaupun masyarakat menanmkan nilai bahwa wanita mempunyai
banyak “ventilasi” untuk menyalurkan emosi-emosi negatif, namun tetap ditemukan
bahwa wanita cenderung lebih mudah mengalami depresi dibandingkan dengan pria.
Ada masa-masa atau siklus dalam tubuh wanita yang menyebabkan hormon-hormon
sangat berpengaruh sekali terhadap kondisi emosi. Contoh sederhana adalah pada
saat wanita berada dalam kondisi pra menstruasi pasti sebagian besar wanita
akan mengalami kondisi emosi yang tidak stabil. Hal inilah yang menjadi salah
satu penyebab wanita lebih mudah mengalami depresi.
Pembahasan kedua
adalah mengenai gangguan makan. Dalam pembahasan ada tiga jenis gangguan makan
yaitu anoreksia, bulimia, dan binge
eating disorder. Gangguan makan dapat terjadi khususnya di sebagian besar
perempuan karena adanya ketidakpuasan terhadap self image dan rendahnya kepercayaan diri. Faktor lain juga
dikatakan berasal dari lingkungan sekitar yang memberikan label atau stereotip
tertentu. Lingkungan sering kali mengatakan bahwa wanita yang cantik harus
memiliki tubuh yang langsing, tinggi, memiliki kulit putih, dll.
Pandangan-pandangan tersebut yang membuat sebagian besar wanita akan berusaha
menjaga tubuhnya terutama untuk mendapatkan perhatian dari lawan jenis. Semakin
banyaknya figur-figur di dunia hiburan yang juga memiliki tubuh ideal semakin
menguatkan keinginan sebagian besar perempuan untuk juga menjadi sepert i
figur-figur tersebut. Akhirnya keinginan yang tidak diimbangi dengan faktor
kesehatan tersebut membuat wanita mengalami gangguan makan. Banyak wanita yang
akhirnya menahan diirnya untuk tidak makan sama sekali hingga tubuhnya amat
sangat kurus yang dikenal dengan anorexia
nervousa. Sebagian besar wanita juga melakukan tindakan makan layaknya
orang pada umumnya namun diikuti dengan perilaku memuntahkan kembali makanan
tersebut yang dikenal dengan istilah bulimia
nervousa. Perilaku lain yang juga termasuk gangguan makan adalah binge eating disorder yang ditandai
dengan makan terus menerus yang pada akhirnya akan memumculkan resiko obesitas.
Individu yang megalami gangguan makan tentu saja perlu mendapatkan penanganan
serius. Terapi dan konseling yang dilakukan oleh tenaga ahli dapat membantu
individu dengan gangguan makan untuk mendapatkan gambaran ideal tentang diri dan
proses kognitif yang terjadi pada individu pada normalnya. Jika tidak
ditangani, individu dengan gangguan makan akan mengalami kondisi yang semakin
buruk dan akan membahayakan diri mereka sendiri.
6 November 2013
6 November 2013
Tidak ada komentar:
Posting Komentar