Pada pertemuan kelas perilaku seksual
minggu ini, kita telah membahas tentang posisi dan ekspresi dalam berhubungan
seksual. Namun sebelumnya kita akan membahas tentang hal-hal yang akan
mempengaruhi seksualitas. Pada umumnya, ada 3 hal terbesar yang paling
mempengaruhi seksualitas, yaitu hormone
atau neurotransmitter, etnis dan agama.
Di sini saya akan membahas satu persatu, yang
pertama adalah hormone. Hormon disini
berperan sangat besar bagi setiap individu karena selain berfungsi sebagai
pengontrolan otak, perilaku seksual juga diatur oleh hormon. Kemudian kedua,
ada etnis yang juga sangat mempengaruhi perilaku seksual. Sebagai contoh
perbedaan antara perilaku seksual pada orang kulit hitam dan orang kulit putih.
Orang kulit hitam lebih tergesa-gesa dalam melakukan seksual dan biasanya
mereka cenderung melakukan hal tersebut dengan cepat sedangkan pada orang kulit
putih mereka lebih menikmati proses dalam melakukan hubungan tersebut. Selain itu
juga terdapat perbedaan pada orang barat dan orang timur dimana orang barat itu
tidak terlalu mempermasalahkan cohabitasi atau biasanya disebut sebagai “kumpul
kebo”. Yang terakhir adalah faktor agama. Berbicara tentang agama tidak
terlepas dari soal iman. Seseorang yang mempunyai iman keagamaan yang kuat
tentunya akan lebih taat terhadap larangan-larangan agamanya dalam berperilaku
seksual. Mereka cenderung menjunjung tinggi aturan-aturan yang ada dalam ajaran
agama.
Kemudian terdapat beberapa perbedaan fase
dalam respon seksual pada pria dan wanita. Menurut William dan Johnson, fase
tersebut dibagi 4, yaitu: Excitement, Plateau, Orgasm, dan Resolution. Pada
fase Excitement dijelaskan yaitu pria lebih cepat dalam hal gairah seksual
dibandingkan wanita. Wanita cenderung lebih lama untuk mencapai gairah seksual
namun wanita dapat mempertahankan gairah tersebut dalam jangka waktu yang lebih
panjang. Selain itu, terdapat perbedaan lain yaitu dalam hal fantasi seksual. Dalam
hal fantasi, wanita cenderung lebih romantis dan emosional dibanding pria.
Fantasi seksual pada wanita biasanya melalui sentuhan, perasaan atau afeksi
dari pasangan atau suasana yang sedang dirasakan pada saat itu sedangkan pada
pria, mereka cenderung lebih aktif dan agresif yaitu mungkin mereka akan
membayangkan bagian tubuh wanita atau adegan-adegan seksual.
Setelah melihat perbedaan
fase dalam merespon seksual pria dan wanita, kita akan membahas lebih lanjut tentang
posisi seksual. Setiap pasangan dalam melakukan sexual intercourse akan cenderung mencari posisi yang nyaman
menurut mereka. Sexual intercourse adalah
masuknya penis kedalam vagina atau biasanya disebut juga penetrasi. Terdapat 4
posisi yang paling umum dalam sexual
intercourse, yaitu male-on-top, female-on-top, rear entry dan side-by-side.
Male-on-top adalah posisi yang paling umum yaitu ketika posisi pria berada
di atas wanita dalam melakukan hubungan seksual sedangkan female-on-top adalah kondisi sebaliknya dimana perempuan
berada diposisi atas pria. Posisi rear entry adalah ketika pria melakukan
penetrasi dari arah belakang wanita dan yang terakhir adalah side-by-side yang merupakan posisi ketika kedua pasangan saling
berhadap-hadapan sehingga pasangan bersama-sama bertumpu pada satu sisi tubuh. Baik pria maupun
wanita akan memilih posisi mereka masing-masing yang nyaman menurut mereka baik
pasangan tersebut adalah heteroseksual, biseksual maupun homoseksual. Bagi pasangan
yang telah menikah, go and fine urs.13 November 2013
Tidak ada komentar:
Posting Komentar